Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyoroti pemasangan garis polisi di rumah 2 korban virus Corona di Depok. Lalu, bagaimana tanggapan Dinas Kesehatan Depok?
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan hal ini dilakukan dengan alasan keamanan semata. Sebab, rumah tersebut dalam keadaan kosong tidak berpenghuni.
"Rumah itu takutnya disalahgunakan. Itu kan rumahnya kosong," kata Novarita kepada wartawan di kantornya, Balai Kota Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Selasa (3/3/2020).
Novarita mengatakan pihaknya khawatir rumah korban kemasukan maling apabila tidak dipasangi garis polisi.
"Takutnya ada yang masuk, nggak ada orang di situ. Takutnya ada orang-orang yang berniat jahat. Nanti tiba-tiba dimalingin rumahnya," jelas Novarita.
Sebelumnya, Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto mempertanyakan alasan rumah dua WNI yang positif virus Corona di Depok, Jawa Barat, dipasangi garis polisi. Yuri menganggap upaya tersebut berlebihan.
"Itu yang saya bilang berlebihan. Kenapa sih kok sampai kayak gitu?" ujar Yuri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3).
"Emangnya virus itu tahu itu garis polisi apa nggak? Entah kenapa sih berlebihan," imbuhnya.
Rumah tersebut dipasangi garis polisi sejak Senin (2/3) kemarin. Pemasangan garis polisi di rumah korban dilakukan setelah pihak Dinkes dan polisi melakukan pengecekan ke lokasi setelah kedua korban dinyatakan positif Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT