Dinkes Makassar: Masker Langka, yang Jual Lebih Rp 35 Ribu/Boks Kami Tindak

Dinkes Makassar: Masker Langka, yang Jual Lebih Rp 35 Ribu/Boks Kami Tindak

Ibnu Munsir - detikNews
Selasa, 03 Mar 2020 13:49 WIB
Dua orang Indonesia positif tertular virus corona. Kabar geger tersebut menyebabkan sejumlah warga Jakarta menyerbu Pasar Pramuka.
Ilustrasi masker kosong di toko alkes (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Makassar -

Penjualan masker di sejumlah toko alat kesehatan (alkes) hingga apotek di Kota Makassar kian langka. Bahkan Dinas Kesehatan Kota Makassar yang melakukan sidak menemukan masker telah kosong di sejumlah apotek.

"Jadi untuk tim saya, saya sudah turun di 2 tempat satu di Apotek Kimia Farma, satunya citra persada. Kalau di apotek Kimia Farma tadi yang kami temukan tadi bahwa memang untuk stok masker itu sudah tidak ada. Jadi memang terakhir mereka per Januari sudah kosong," ujar Kabid Pengembagan Sumber Daya Kesehatan Kota Makassar Irma Haddade saat melakukan sidak di salah satu toko alkes di Jalan Sam Ratulangi, Kota Makassar, Selasa (3/2/2020).

Hal yang sama ditemukan Irma saat meninjau salah satu toko alat kesehatan di Jalan Sam Ratulangi, Kota Makassar. Stok di toko tersebut telah kosong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi mereka juga mengakunya bahwa stok sudah habis," tuturnya.

Sementara itu Kadis Kesehatan Makassar, dr Naisyah Tun Azikin menyebut pantauan timnya di lapangan menunjukkan masker di sejumlah apotek memang telah kosong.

ADVERTISEMENT

"Saat ini teman-teman dari Dinas Kesehatan sementara memantau penjualan-penjualan masker yang sangat dibutuhkan masyarakat di apotek. Kimia Farma kosong, sampai gudangnya," kata Naisyah saat ditemui di Balai Kota Makassar hari ini.

Di tengah kelangkaan masker ini, Naisyah mengimbau para apotek dan toko alat kesehatan untuk tidak menjual masker di atas harga normal, yakni Rp 35.000 per dos.

"Mohon info kalau ada yang jual harga mahal. Kami akan langsung tindak," tegasnya.

(nvl/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads