Pantauan detikcom sekitar pukul 12.20 Wita, Selasa (3/3/2020), masih terlihat bekas darah yang berceceran di lantai. Bekas darah juga terlihat di halaman depan rumah makan. Seorang karyawan rumah makan menyebut darah tersebut darah korban penganiayaan.
"Iya darahnya korban itu," ujar seorang karyawan rumah makan, Winda (19).
Polisi yang datang ke lokasi telah mengamankan helm, piring pecah, hingga pisau lebar pemotong ikan dan ayam yang diduga sebagai alat yang digunakan pelaku dalam penganiayaan.
"Ada keterangan korban dianiaya dengan ditebas muka sama tangannya, makanya kita amankan pisau ini, curiganya kita ini alat yang dipakai," ujar seorang polisi berpakaian bebas di lokasi.
![]() |
Sebelumnya diberitakan, penganiayaan ini terjadi di rumah makan Buguri, Jl Pelita Raya, Rappocini, sekitar pukul 05.30 Wita. Pelaku Firman yang mabuk datang ke rumah makan tempat kerjanya dan bertemu korban.
"Dia mabuk dan minta uang, mungkin karena tidak dikasi, makanya dia mengamuk," ujar Kapolsek Rappocini Kompol Ashari.
Saat mengamuk, kata Ashari, pelaku ditemani dua orang rekannya yang identitasnya masih diselidiki polisi.
"Iya dia bawa teman dua orang, jadi pelaku total 3 orang, makanya korban babak belur," kata Ashari. (jbr/jbr)