Sebanyak 136 spesimen telah diambil untuk mengetahui ada tidaknya penyebaran virus corona, 36 di antaranya di DKI Jakarta. Kemenkes menyebut semua spesimen di DKI Jakarta tidak suspect corona.
"Setiap hari data spesimen yang kami periksa, termasuk wilayahnya itu pada 5 hari yang lalu 136, di DKI ada 36 itu itu pasien yang kita periksa spesimennya bukan suspect," ujar Sekretaris Ditjen P2P Kemenkes Achmad Yurianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020).
Perlu diketahui, status suspect corona bukan berarti si pasien positif virus tersebut. Mereka dinyatakan positif jika berstatus confirmed.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat pasien dengan pengawasan kita temukan kontak tracking positif kuat kita sebut suspect. Kalau kita periksa virusnya dan positif, namanya confirmed. Awalnya standar suspect diperiksa dan kita turunkan sekarang untuk tingkatkan kesiagaan karena ada perubahan tren COVID-19," ujar Yuri.
Terlepas dari sampel spesimen yang diambil, terkini ada 2 kasus virus corona yang dikonfirmasi. Yuri mengungkap kondisi kedua pasien itu di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.
"Ada 2 orang wanita, kami temui tidak kontak langsung karena isolasi, satu membaca majalah tidak gunakan selang oksigen kami baca list pemeriksaan, tidak demam hanya kadang batuk, lalu satu main HP, sempat intercom," ujar Yuri.
Guru dansa berjenis kelamin perempuan itu terinfeksi virus Corona setelah ikut dansa di Klub Paloma.
"Saya kalau wilayah (klub) nggak tahu, tapi itu (klub) 'Paloma'," kata Menkes Terawan Agus Putranto kepada wartawan di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). Namun Terawan tak menjelaskan di mana klub itu berada.
Sementara itu, Terawan mengatakan klub tempat di mana korban ikut dansa tidak ditutup atau diisolasi.
"Ya nggak lah, kita harus lihat rasional," kata Terawan.
Meski begitu, Terawan memastikan pihaknya telah memeriksa para pegawai di klub tersebut.
"Kita cek semua pegawai. Karena, tidak semua yang terkontak langsung itu terinfeksi," tuturnya.
Lebih lanjut Terawan meminta masyarakat untuk tidak cemas berlebihan. Masyarakat diminta untuk menjaga kesehatan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
"Karena itu nomor satu, cara menjaga imunitas tubuh kira," tuturnya.