Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali bicara tentang pentingnya mengembalikan air ke dalam tanah untuk cegah banjir. Apakah mengembalikan air ke tanah efektif tangkal banjir?
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mempertanyakan konsep Anies soal air harus dikembalikan ke tanah. Dia melihat bahwa mengembalikan air ke tanah dengan vertikal drainase itu sulit karena kondisi tanah yang sudah jenuh air.
"Vertikal drainase itu kita harus lihat kondisi tanah di Jakarta. Sebagian tanah di Jakarta itu sudah jenuh air. Utara Jakarta misalnya, baru dua meter aja sudah ketemu air. Bisa dikatakan kondisi tanah yang jenuh air itu sudah sulit meresapkan air," kata Yayat Supriatna saat dihubungi, Senin (2/3/2020).
Dia mengimbau agar Anies beserta jajarannya bisa memaparkan konsep tangkal banjir 'air masuk ke tanah' itu kepada masyarakat, di tengah kondisi tanah yang sudah jenuh air.
"Jakarta untuk vertikal drainase ini untuk lingkungannya sudah sulit sekali. Permukimannya sudah padat. Kepadatannya tinggi. Jadi, yang perlu dijelaskan, bagaimana cara membuat ini kalau ada di lingkungan yang sudah sangat padat?" ungkap Yayat.
Dia berharap arahan Anies soal mengembalikan air ke tanah ini tak seperti naturalisasi yang sekadar gagasan saja. Menurutnya, konsep ini juga harus dikaitkan dengan daya dukung lingkungan.
"Apakah konsep ini hanya sekadar gagasan seperti naturalisasi? Sekarang naturalisasi yang sudah dijalankan, dimana? Maksud saya begini, gagasan ini kalau mau diterapkan, harus melihat daya dukung lingkungan," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Anies baru saja meresmikan selesainya renovasi Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Anies menyinggung soal masjid ramah lingkungan.
"Jakarta sedang musim hujan, artinya curah hujan intensif kalau kemarau curah hujan tidak intensif. Masjid merupakan tempat yang paling banyak menggunakan air. Mari jadikan masjid-masjid kita yang ramah lingkungan," ujar Anies, di Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).
Pesan serupa juga pernah disampaikan Anies pada Tahun 2018. Saat itu, Anies saat itu mengingatkan soal drainase vertikal. Anies mengatakan jika air hujan dikembalikan lagi ke dalam tanah maka kecil kemungkinan terjadi banjir.