UAS soal Tukang Bully di Medsos: Pengecut Semua, Lari saat Dikejar

UAS soal Tukang Bully di Medsos: Pengecut Semua, Lari saat Dikejar

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Minggu, 01 Mar 2020 20:08 WIB
Ustaz Abdul Somad
Ustaz Abdul Somad (Dok. Fanpage Facebook Ustaz Somad)
Jakarta -

Ustaz Abdul Somad (UAS) menghadiri acara peresmian Masjid Cut Nyak Dien, Jakarta. Masjid Cut Nyak Dien diresmikan usai renovasi oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Setelah itu, UAS mengisi tablig akbar. Dalam ceramahnya, UAS mengaku ketika namanya mulai menjadi sorotan publik, sering mendapat perundungan di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu kita di-bully, diejek, orang baru sadar. Hei Somad, hei tomat, hei kurus kering kerempeng. Dulu awalnya emosi juga," ujar UAS di Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (1/3/2020).

Saat itu, UAS mengaku sempat melaporkan bully-an yang pernah dialaminya ke polisi. Namun, ketika meminta bertemu dengan pelakunya, UAS akhirnya merasa kasihan.

ADVERTISEMENT

"Begitu di-bully, saya lapor ke Polda, dipanggil saya datang dua kali datang ke Kejaksaan, mana dia yang bully saya? 'Mencret'. Setelah itu saya nggak mau lapor lagi," ucap UAS.

Setelah itu, UAS mengaku enggan melaporkan orang yang mem-bully-nya. Sebab, kata dia, mereka semuanya pengecut.

"Ternyata yang bully di internet itu pengecut semua, pernah jumpa saya di parkiran kalau di Riau saya nggak pernah pengawal saya sendiri ketemu, saya dicengin, saya kejar pontang-panting lari," kata UAS.

UAS mengatakan, kini dirinya lebih bersabar ketika mendapat perundungan di media sosial."Oleh sebab itu, maka Allah SWT membela," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads