Kebohongan Aura Indah Permata alias Andi Sulis terungkap di kantor polisi. Aura berbohong telah kehilangan bayi karena diculik di dalam angkot di Tangerang Selatan (Tangsel), padahal nyatanya tidak memiliki bayi.
Awalnya informasi ini bermula dari viralnya kabar penculikan bayi di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp. Informasi ini belakangan diketahui berawal dari kakak Aura.
"Yang bersangkutan (Aura) itu menyampaikan bahwa dia telah dihipnotis bayinya hilang, kemudian juga sama kakaknya di-share di media sosial karena memang kakaknya tidak pernah ketemu. Begitu menyampaikan bahwa keponakannya diculik, dihipnotis, akhirnya sama kakaknya di-share di media sosial," ujar Kapolsek Pamulang Kompol Hadi Supriatna kepada detikcom, Minggu (1/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai akhirnya Aura diantar melapor ke polisi. Di hadapan polisi, Aura mengarang cerita telah kehilangan bayinya.
"Ya dia bersandiwaralah seperti orang kehilangan, (sampai) stres, pingsan di Polsek itu," ucap Hadi.
Polisi lantas menelusuri informasi dari Aura. Akhirnya polisi mendapati keterangan dari saksi, yaitu tetangga Aura, bahwa yang bersangkutan tidak memiliki bayi.
"Menurut keterangan Ibu Yeni (tetangga Aura), dia (Aura) tidak pernah hamil dan tidak pernah punya bayi," kata Hadi.
Simak Video "Bayi di Trenggalek Hilang Diculik, Terduga Pelaku Tetangganya"
Keterangan-keterangan saksi lain dicocokkan hingga akhirnya polisi mengkonfrontasi Aura. Dia lantas mengaku telah berbohong dan membuat laporan palsu.
"Akhirnya saksi kita bawa (ke kantor polisi), kita konfrontir, ternyata memang dia (Aura) mengakui, dia merekayasa kasus itu," ucap Hadi.
"Tujuannya, motifnya adalah selama ini dia (Aura) sering meminta uang ke kakaknya untuk biaya hidup dan sebagainya. Dia menyampaikan sudah mempunyai bayi," kata Hadi.
"Pada saat kakaknya pengin ketemu keponakannya, dia bingung akhirnya dia merekayasa itu," imbuhnya.
Aura pun dijerat hukum karena telah membuat laporan palsu. Sedangkan kakak Aura disebut tidak diproses hukum karena tidak tahu kejadian yang sebenarnya.
"Yang menyebarkan di media sosial, kakaknya, itu juga tidak tahu, dia juga dibohongi," kata Hadi.