CT: Dunia Cemaskan Corona, Harus Ada Antisipasi

CT: Dunia Cemaskan Corona, Harus Ada Antisipasi

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Jumat, 28 Feb 2020 11:30 WIB
Chairul Tanjung di IPB (Dok Istimewa)
Foto: Chairul Tanjung di IPB (Dok Istimewa)
Jakarta -

Pengusaha nasional Chairul Tanjung mengungkap masyarakat dunia sedang cemas menghadapi penyebaran virus Corona. Harus ada antisipasi serius terhadap wabah mematikan yang mulai menganggu perekonomian dunia ini.

"Tahun 2020 ini dimulai dengan sesuatu yang sangat tidak kita duga, dunia mendapat yang namanya virus corona," demikian disampaikan Chairul Tanjung, Chairman sekaligus Founder CT Corp, dalam acara Economic Outlook 2020 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Chairul Tanjung lantas memaparkan dampak virus Corona yang makin meluas. Tak hanya mengancam kesehatan warga dunia, Corona juga mengancam perekonomian global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada minggu pertama dan kedua Januari 2020 pasar komoditas menunjukkan perbaikan. Namun di minggu ketiga dan keempat sektor komoditas langsung terkoreksi cukup dalam," demikian analisis Chairul Tanjung.

Warga Indonesia makin merasakan dampak virus Corona setelah Arab Saudi melarang kunjungan sementara bagi WN asing untuk melakukan umroh. Saudi juga menghentikan sementara kunjungan ke Masjid Nabawi, Madinah, demi mencegah penyebaran virus Corona. Akibatnya ribuan calon jamaah umroh dari berbagai daerah di Indonesia batal berangkat ke tanah suci. Akan muncul dampak-dampak baru yang perlu antisipasi matang.

ADVERTISEMENT

"Virus corona dimulai dari provinsi Wuhan, kemudian melebar ke provinsi Hubei. Namun sekarang bukan hanya China, tapi Korea juga kena, Italia juga, Iran juga sudah ratusan orang. Pertanyaannya apakah virus corona masih jadi lokal epidemi atau jadi global pandemi. Ini sesuatu yang harus kita antisipasi ke depan," sambung pria yang akrab disapa CT ini.

Simak Video "Jerman Waspadai Wabah Corona, Ada Rantai Penularan yang Tak Terlacak"

Menko Perekonomian kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini memandang dunia yang penuh ketidakpastian sudah berubah dihantui kecemasan. "Market sekarang dalam kondisi kecemasan, masyarakat cemas apa yang akan terjadi," tuturnya.

Masyarakat tak hanya cemas dan takut terdampak virus Corona, kecemasan sudah nyata-nyata menyelimuti dunia ekonomi. Apalagi yang pertama kali terpapar virus mematikan ini adalah China yang kini jadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

"Tiongkok adalah pusat industri dunia. Kita tahu 20% dari PDB dunia itu dikuasi oleh Tiongkok, 34% global trade juga Tiongkok, lebih dari 150 juta wisatawan Tiongkok dari China travelling ke luar China. Indonesia dapat lebih dari 2 juta turis China, Bali dapat 1 juta turis China. Komponen elektronik 30% dari China, 7 dari 10 pelabuhan tersibuk di dunia ada di China," paparnya.

Para pakar memprediksi pertumbuhan ekonomi China akan terus menurun. Pertumbuhan ekonomi di China diperkirakan akan turun 1,5%. Nah para ahli juga menghitung setiap pertumbuhan ekonomi China kehilangan 1% maka akan terdampak pada turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3%. Hal ini dipandang Chairul Tanjung bisa jadi tekanan luar biasa untuk perekonomian Indonesia.

Halaman 2 dari 2
(van/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads