Kota Makassar menjadi tuan rumah pelaksanaan konferensi internasional terkait smart city. Di hadapan para investor Jepang, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb sempat menyampaikan curahan hati (curhat) soal kemacetan di Kota Makassar yang menyiksa.
"Makassar sedang berjuang untuk keluar dari kesemerawutan lalu lintas yang membuat warga kita tersiksa oleh kemacetan," kata Iqbal dalam pemaparannya di hadapan investor Jepang di Makassar, Kamis (27/2/2020).
Acara Smart City Conference with Japan Assocciation for Smart Cities in ASEAN (JASCA) berlangsung di Hotel Aston Makassar, Kamis (27/2/2020). Sejumlah inovasi teknologi kota cerdas dari investor Jepang ditampilkan di forum ini, di antaranya teknologi transportasi, manajemen kebencanaan, teknologi pengelolaan air, hingga kesehatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iqbal mengungkapkan, selain masalah kemacetan, Makassar memang tengah berjuang menuju kota cerdas untuk keluar dari berbagai permasalahan perkotaan. Hadirnya 50 investor Jepang di konferensi tersebut diharapkan dapat melebur dengan para pemangku kepentingan untuk memecahkan berbagai masalah perkotaan.
"Kita menuju pemenuhan air minum secara menyeluruh untuk warga, kita ingin sistem penanggulangan bencana jauh lebih siap, kita juga ingin membangun manajemen persampahan dengan metode terbaik," paparnyam
"Insyaallah kita bisa melakukan itu. Hari ini 50 investor Jepang berada di Kota Makassar. Mereka akan melebur dengan berbagai stakeholder lokal untuk mencurahkan pikiran, dan menemukan pemecahan yang kita butuhkan," lanjutnya.
Baca juga: Bojonegoro Getol Wujudkan Smart City |
Makassar dipilih sebagai pelaksana konferensi Smart City pada acara The "ASEAN-Japan Smart City Network High Level Meeting" yang diselenggarakan September lalu Kota Yokohama Jepang. Untuk itu Assistant Vice-Minister, Minister's Secretariat (Policy) Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT), Japan Mr. Ichikawa Atsushi mengakui usaha keras Makassar dalam mewujudkan konferensi internasional ini.
"Kami akui banyak kota dari negara ASEAN yang menginginkan acara ini, namun dari semuanya, Pak Wali Kota Makassar yang sangat intens berkomunikasi dengan kami. Kami datang dari Jepang, untuk bersama seluruh SDM lokal berpikir keras memberikan solusi terbaik untuk Kota Makassar," ujar Mr. Ichikawa di kesempatan yang sama.
Sementara itu, perwakilan Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nurbowo Edy berharap hasil konferensi smart city di Makassar dapat menjadi blue print kota lainnya di Indonesia dalam mewujudkan smart city.
"Event ini menegaskan bahwa Makassar telah memiliki standar pengembangan kota cerdas yang lebih maju dari kota lain. Ini juga menjadi kabar yang bagus bagi masyarakat, khususnya yang ingin melihat peningkatan kualitas layanan publik yang disiapkan pemerintah Kota Makassar," ujar Nurbowo.