Pemerintah hingga ini terus menyiapkan berbagai fasilitas untuk keperluan observasi 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta. Peningkatan fasilitas itu dari pemasangan AC, peralatan kesehatan, hingga mendirikan BTS untuk keperluan jaringan internet.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut fasilitas yang ada di Pulau Sebaru ini tak kalah dibanding Natuna, yang dijadikan tempat observasi WNI dari Wuhan. Fasilitas di Sebaru disebut cukup lengkap.
"Insyaallah persiapan di Pulau Sebaru ini lebih baik dan juga fasilitas jauh lebih lengkap dibanding Natuna," ujar Direktur Pengelolaan Logistik dan Perencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Total, ada delapan gedung yang digunakan untuk kebutuhan observasi. Empat di antaranya dimanfaatkan untuk ruang kamar tidur WNI ABK World Dream.
Kondisi bangunan di Kepulauan Sebaru ini dalam kondisi sangat baik. Cat berwarna putihnya pun tidak terlihat memudar dan tidak terkelupas.
Ruang tidur yang digunakan pun berbeda dengan yang ada di Natuna. Di Kepulauan Sebaru ini, 188 WNI ABK World Dream tidur di atas ranjang berkasur, sedangkan yang digunakan di Natuna hanya kasur lipat.
Ruang tidur pun tersekat-sekat dan tidak jadi satu. Selain itu, ada nama yang tertempel di tembok dan ranjang masing-masing, sehingga apabila WNI ABK World Dream sudah tiba di Pulau Sebaru, mereka bisa langsung menempatinya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, merupakan lokasi yang aman untuk observasi 188 WNI anak buah kapal (ABK) World Dream. Sebab, Pulau Sebaru merupakan pulau kosong yang tak berpenduduk.
"Ya tidak kurang daripada itu, ini kan lebih aman (dari Natuna) karena pulaunya pulau kosong, tidak berpenduduk," kata Ma'ruf di Pangkal Pingang, Bangka Belitung, Kamis (27/2).
(rfs/rfs)