Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Syahabuddin mengatakan, penyuluh sosial adalah tulang punggung dalam penyelenggaraan kesos.
"Penyuluh sosial bisa menjadi mediator antara masyarakat dan pemerintah terutama implementasi program-program prioritas nasional yang ada di Kemensos dalam penanggulangan kemiskinan," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2020).
Hal itu ia katakan pada saat mewakili Menteri Sosial, Juliari P. Batubara, dalam acara Rapat Koordinasi Penyuluhan Sosial Tahun 2020 di Gedung Cawang Kencana Jakarta. Ia pun berpesan kepada ratusan penyuluh sosial masyarakat agar selalu berada di tengah masyarakat, untuk bisa merubah perilaku sosial serta menanamkan nilai kemanusiaan yang baik.
"Saya berikan contoh munculnya fenomena sosial terutama dalam ketahanan sosial masyarakat, misalnya saat ini muncul fenomena sunda empire, di situ penyuluh sosial hadir untuk mensosialisasikan pentingnya wawasan kebangsaan di masyarakat," ujarnya.
Rapat koordinasi Penyuluhan Sosial Tahun 2020 ini juga dijadikan momentum untuk launching 'Multimedia Penyuluhan'. Kepala Puspensos, Hasim, pada saat ditemui setelah acara menyampaikan launching 'Multimedia Penyuluhan' ini sebagai media optimalisasi penyuluhan sosial melalui KIME (Komunikasi, Informasi, Motivasi dan Edukasi).
"Multimedia Penyuluhan ini juga sebagai sarana untuk mengintegrasikan dan mensinergikan pelaksanaan program penyuluhan sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial tahun 2020," ucapnya.
Hasim juga menambahkan, dalam launching 'Multimedia Penyuluhan' ini, Puspensos ingin memperkenalkan icon penyuluh sosial IKO dan MODI yang merupakan singkatan dari Informasi Komunikasi (IKO) dan Motivasi Edukasi (MODI).
Hadir juga dalam kegiatan ini Inspektur Jenderal Kemensos, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Sekretaris BP3S serta para Kepala Satuan Kerja, Pejabat Eselon II di lingkungan Kementerian Sosial. (akn/ega)