Aksi KPK Kejar Buronan Nurhadi: Geledah Rumah Mertua-Sebar Foto

Aksi KPK Kejar Buronan Nurhadi: Geledah Rumah Mertua-Sebar Foto

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 27 Feb 2020 09:08 WIB
Mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi diperiksa KPK, Kamis (6/10/2016). Nurhadi diperiksa KPK selama 8 jam.
Nurhadi, mantan Sekretaris MA. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Jejak pelarian buronan Nurhadi terus diburu penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai dari Jakarta, Tulungagung hingga Surabaya.


Nurhadi ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima suap dan gratifikas sekitar Rp 46 miliar. Uang itu diduga KPK terkait suap untuk memuluskan perkara yang sedang berlangsung di pengadilan selama Nurhadi menjadi Sekretaris MA pada kurun 2011-2016.


Selain Nurhadi, KPK menjerat 2 tersangka lain, yaitu menantu Nurhadi, Rezky Herbiyono, dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (PT MIT), Hiendra Soenjoto. KPK lalu memasukkan Nurhadi, Rezky dan Hiendra dalam daftar pencarian orang (DPO). Keberadaan ketiga buronan KPK itu hingga kini belum diketahui.

Berikut aksi KPK mengejar buronan Nurhadi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak Video "KPK Geledah Rumah Adik Ipar Nurhadi di Surabaya"

ADVERTISEMENT



Poster Nurhadi.Poster Nurhadi. Foto: Faiq Azmi


Pasang Foto Nurhadi Cs

Pos Satpam di Perumahan Pandugo I Jalan Penjaringan Timur, Rungkut, Surabaya dipasangi foto Nurhadi. Selain foto Nurhadi, terdapat dua foto DPO lainnya di pos satpam itu. Yakni Hiendra Soenjoto dan Rezky Herbiyono.

Salah seorang warga Perumahan Pandugo 1, Whisnu mengaku disuruh petugas KPK untuk memasang foto tersebut. "Tadi saya di pos sama satpam, terus rombongan mereka keluar dan menitipkan foto para DPO dan dipasang di pos satpam perumahan ini," kata Whisnu kepada detikcom di lokasi, Rabu (26/2/2020).

Whisnu baru mengetahui bahwa foto yang dipajang merupakan salah satu DPO buruan KPK. "Nggak tahu saya, bahkan nggak tahu kalau ada saudaranya di sini. Saya cuma nempelkan stiker saja disuruh petugas tadi," ungkapnya.

Ada tiga pengumuman yang ditempelkan di pos satpam tersebut. Dalam pengumuman yang ditempelkan di pos tersebut bertuliskan 'Daftar Pencarian Orang (DPO)' yang bertuliskan nama masing-masing DPO serta wajah mereka.

Selain itu terdapat tulisan 'Tersangka Tindak Pidana Korupsi Suap Sekretaris MA'. Di bagian bawah bertuliskan 'Apabila ada yang melihat orang yang ada digambar ini, mohon bantuan untuk segera diinfokan ke Telp: (021)-25578300 dan Call Center KPK 198.

Tim KPK geledah rumah mertua Nurhadi di Tulungagung.Tim KPK geledah rumah mertua Nurhadi di Tulungagung. Foto: Adhar Muttaqien


Rumah Mertua di Tulungagung

Penyidik KPK menggeledah rumah mertua DPO Nurhadi di Tulungagung. Namun, setelah beberapa jam menggeledah, KPK keluar dengan tangan hampa.

Rumah yang digeledah KPK tersebut berada di Jalan Ade Irma Suryani, Kelurahan Sembung, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung. Dengan mengendarai enam mobil Innova, para penyidik dan petugas KPK langsung masuk ke rumah mertua Nurhadi tersebut.

Proses penggeledahan disaksikan oleh pembantu, Ketua RT 1 RW 4 Nursaid, dan Ketua RW 4 Nuryadi. Petugas yang berjumlah kurang dari 10 orang tersebut menggeledah seluruh ruangan yang ada di dalam rumah.

"Kalau tidak salah ada empat titik yang digeledah, termasuk kamar-kamar. Tapi tidak menemukan apa-apa. Tidak ada yang dibawa (disita)," kata Nursaid, Rabu (26/2/2020).Menurut Nursaid, dari keterangan petugas KPK kepada saksi penggeledahan, mereka mencari barang bukti terkait kasus yang menjerat Nurhadi. Nurhadi sendiri hingga saat ini belum diketahui keberadaannya dan ditetapkan masuk DPO oleh KPK.

Hal senada disampaikan pembantu mertua Nurhadi, Musriah. Menurutnya, seluruh ruangan yang ada di dalam rumah tersebut digeledah oleh petugas KPK. "Semua digeledah tadi, kalau surat (KPK) jangan dilihat," kata Musriah.

Setelah beberapa jam melakukan penggeledahan, akhirnya penyidik meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.30 WIB. Sementara itu, Ketua RW 4 Nuryadi mengatakan rumah yang digeledah KPK tersebut merupakan aset milik mertua tersangka KPK Nurhadi. Sehari-hari, rumah tersebut hanya ditempati oleh pembantu yang sekaligus bertugas menjaga rumah.

Depan rumah adik ipar Nurhadi yang digeledah KPK/Foto: Faiq AzmiDepan rumah adik ipar Nurhadi yang digeledah KPK/Foto: Faiq Azmi Foto: Faiq Azmi


Geladah Kantor Adik Nurhadi

KPK menggeledah kantor pengacara Rahmat Santoso & Partners Surabaya Jalan Prambanan, Pacar Keling. Penggeledahan ini terkait kasus eks Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi sebagai buron KPK. KPK memasukkan tersangka kasus suap-gratifikasi Rp 46 miliar itu ke daftar pencarian orang (DPO).

"Iya benar (penggeledahan). Di kantor Rahmat Santoso & Partners," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020).

Selama kurang lebih 1,5 jam, petugas KPK menggeledah kantor Pengacara Rahmat Santoso & Partners Surabaya di Jalan Prambanan 5. Pantauan detikcom, para petugas itu selesai menggeledah pukul 16.45 WIB. Beberapa petugas KPK membawa koper dan dokumen yang dimasukkan ke dalam 5 mobil berbeda. Salah satu mobil dengan plat nomor W 1643 SQ membawa tiga koper. Namun, Nurhadi tidak ditemukan.

"Ya memang mencari DPO ya. Sama seperti kantor pengacara saya kemarin (Rahmat & Partners) yang digeledah juga cari DPO," kata adik ipar Nurhadi, Subhan Nur Rachman, di lokasi, Rabu (26/2/2020) malam.

Rumah mewah Nurhadi.Rumah mewah Nurhadi. Foto: Rumah Nurhadi (wilda/detikcom)


Cek Lokasi Info Haris Azhar-MAKI

Lokasi yang digeledah KPK salah satunya berdasarkan infomasi dari Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI).

"Penyidik sebagai upaya pencarian melakukan penggeledahan di beberapa titik di Jakarta, yang itu sebagai upaya pencarian berdasarkan informasi masyarakat dan data tempat-tempat yang kami miliki," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020).

Namun, Ali enggan menjelaskan lebih rinci mengenai lokasi-lokasi yang digeledah di Jakarta berikut hasilnya. Menurutnya, lokasi-lokasi masih akan ditindaklanjuti kembali oleh tim penyidik KPK. Namun, Ali menyebut lokasi yang digeledah KPK itu berdasarkan informasi dari masyarakat mengenai keberadaan Nurhadi dan dua tersangka lain yakni Rezky Herbiyono dan Hiendra Soenjoto. Salah satunya infomasi dari Haris Azhar dan MAKI.

Koordinator MAKI Boyamin Saiman dan Haris Azhar masing-masing memiliki informasi keberadaan Nurhadi di Jakarta. Boyamin mengaku mendapat informasi Nurhadi di apartemen mewah di Jakarta berdasarkan sayembara yang dibuatnya. Sang informan juga mengetahui kekayaan Nurhadi yang fantastis. Dari mobil Ferrari hingga rumah baru di kawasan Patal Senayan.

Senada dengan Boyamin, Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar mengaku mendengarkan bisik-bisik informasi keberadaan Nurhadi di apartemen mewah di Jakarta dan diberikan penjagaan yang ketat. Dia pun meyakini KPK pasti sudah mendengar informasi itu.

Halaman 2 dari 5
(aan/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads