Rumah pompa Bulak Cabe di Cilincing, Jakarta Utara, sempat digeruduk massa karena dituding menyebabkan banjir. Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Muhammad Ilhami mengatakan ada teriakan 'bakar' saat demo itu.
Ilhami menceritakan ada sekitar 50 orang yang berdemo pada Selasa (25/2/2020) pukul 19.00 WIB itu. Aksi sempat memanas karena ada pelemparan batu dibarengi dengan teriakan 'bakar'.
"Kedengarannya sih ada yang teriak bakar," ujar Ilhami saat ditemui detikcom di depan Rumah Pompa Bulak Cabe, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, beberapa warga mendobrak pagar rumah pompa. Menurut Ilhami, ada sejumlah warga yang mengambil barang-barang.
"Yang diambilin alat pompa, kayak cangkrang buat ambilin sampah. Pokoknya alat-alat pompa. Besi-besinya," ucap dia.
Bahkan, kata dia, pompa air portabel yang biasa digunakan untuk menyedot selokan juga sempat hendak diambil. Tapi dihalangi oleh petugas.
"Mesin-mesin saya juga pengen diambilin. Mesin pompa buat nyedot air. Kan ada yang kecilan, cuma sama teman saya diamanin," kata dia.
Meski demikian, barang-barang yang dijarah warga itu kini sudah diambil kembali oleh petugas tak lama setelah warga membubarkan diri.
"Cuma udah diambil lagi karena petugas sini juga orang sini. Jadi tahu," terang dia.
Lebih lanjut, dikatakan Ilhami, terduga provokator yang melempar batu juga langsung diamankan oleh polisi. "Ya udah selesai provokator diamanin, barang-barang diambil lagi," ujar dia.
Sebelumnya, Lurah Bulak Cabe Sugiman menjelaskan, warganya berunjuk rasa itu karena menganggap dengan adanya Rumah Pompa Air Bulak Cabe justru semakin memperparah banjir. "Intinya, mereka merasa pompa ini belum maksimal, dengan adanya pompa ini jadi tergenang," kata Sugiman.
Sugiman juga tidak mengetahui secara pasti alasan warganya melakukan perusakan saat berdemo. "Kalau ditanya kenapa? di luar pemikiran saya," ujarnya.