"Kesepakatan sterilisasi ada, keamanannya jadi ya tidak boleh masuk. Kalau udah gitu, masa pingin masuk? Radius ya radius laut, akan disekat dengan perimeter pengamanan. Harapannya masyarakat tidak masuk," ujar Yudo di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
Yudo menjelaskan, tim pengamanan yang akan melakukan sterilisasi itu juga masuk dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) dari TNI-Polri, serta Kementerian dan Lembaga. Sterilisasi ini dilakukan agar proses observasi menjadi lebih fokus.
"(Petugas sterilisasi) itu ada dari TNI AL, unsur gelarnya Koarmada 1. Kemudian dari Polair, Kopaska, KPLP (Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Republik Indonesia), tergabung dalam Kogasgabpad," ucap dia.
Sebelumnya, Yudo mengatakan proses evakuasi akan dimulai pukul 10.00 WIB saat KRI Soeharso tiba di Selat Durian. Kemudian, para ABK akan terlebih dahulu menjalani tes kesehatan. Setelahnya, pukul 14.00 WIB, KRI Dr Soeharso (SHS) akan bertolak ke Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Rencananya, rekan kita WNI dalam ini ABK World Dream akan melaksanakan transfer ke World Dream ke KRI SHS yang rencananya nanti jam 10.00 WIB. Kemudian akan dilaksanakan apa namanya tes darah kemungkinan dari Kemenkes. Setelah itu kurang lebih jam 13.00 WIB atau jam 14.00 WIB kapal SHS akan tolak menuju ke Sebaru," ujar Yudo di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (26/2).
Ke-188 WNI ABK World Dream ini akan menjalani masa karantina di Pulau Sebaru selama 14 hari. Kesehatan mereka akan dicek secara berkala untuk mengetahui apakah mereka terjangkit virus corona atau tidak.
Simak Video "Siang Ini, 188 WNI di Kapal World Dream akan Berangkat ke Sebaru"
(azr/azr)