Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah belum lama ini menyorot air laut di Pantai Losari karena kotor. Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan Losari kotor akibat sampah dari Kanal Jongaya.
"Itu memang setiap air surut, itu sampah dari Kanal Jongaya. Pokoknya begitu air surut (langsung) sampah-sampah dari Kanal Jongaya masuk ke Losari," kata Iqbal saat dimintai konfirmasi, Senin (24/2).
Saat dipantau detikcom sekitar pukul 17.00 Wita, Selasa (25/2//2020), Kanal Jongaya, yang berada di dekat RSUD Haji, Jl Ngeppe, Makassar, memang dipenuhi berbagai jenis sampah. Sampah di area kanal ini didominasi sampah plastik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampah-sampah tersebut terlihat menumpuk di sejumlah titik di sepanjang kanal, terutama pada pagar besi penyaring sampah yang dipasang setiap jembatan jalan.
Selain itu, sampah-sampah di area kanal mengeluarkan bau tak sedap serta merusak keindahan kanal yang memiliki lebar sekitar 20 meter tersebut.
Namun, sejumlah warga setempat menolak membenarkan sampah-sampah di area Kanal Jongaya sebagai penyebab air laut di Pantau Losari menjadi kotor sebagaimana pengakuan Pj Wali Kota.
![]() |
Warga mengatakan sampah di area kanal mereka cukup rutin dibersihkan petugas jika sudah menumpuk. Selain itu, warga selalu bergotong-royong membersihkan kanal setiap Minggu.
"Kadang-kadang ada juga membersihkan di sini (di Kanal Jongaya). Iya, kadang warga kadang juga ada perahu (petugas kebersihan) itu," ujar seorang warga, Hasni (40), kepada wartawan di lokasi.
Sementara itu, warga lainnya mengatakan tidak masuk akal apabila sampah di Kanal Jongaya sebagai penyebab Losari kotor. Dia beralasan jarak dari Kanal Jongaya hingga Pantai Losari sejauh puluhan kilometer alias ada banyak kanal lain yang bisa dilewati sampah.
Namun kanal yang lebih dekat itu disebut warga rutin dibersihkan sehingga kemungkinan sampah justru datang dari luar pulau yang terbawa ombak.
"Terus tiap-tiap perbatasan kelurahan pake anu (penyaring sampah yang dipasang di bawah jembatan), bagaimana caranya dia keluar itu (sampah)," kata warga berjenis kelamin laki-laki yang enggan disebutkan namanya.
Terkait tudingan tersebut, warga meminta pihak pemerintah kota hingga pemerintah provinsi sama-sama ke lokasi mengecek Kanal Jongaya.
"Tanya orangnya bilang, 'Pak, ke lokasi Pak," katanya.
![]() |