Seorang pria berkebutuhan khusus berinisial A (33) di-bully secara rasis oleh seorang pria di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sosok pelaku biasa dipanggil dengan sebutan 'Maling'.
"Nama panggilannya itu di mana-mana sih kalau teman-temannya manggil pada bilang 'Maling'," kata seorang warga bernama Adit saat ditemui detikcom di sekitar lokasi kejadian, Jl Bendi, Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2020).
Adit mengaku tidak tahu alasan orang-orang memanggilnya 'Maling'. Namun Adit memastikan pelaku dipanggil 'Maling' bukan karena sering mencuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan (karena) suka maling. Mungkin karena mukanya yang serem kali, bukan dia maling, bukan," tutur Adit.
Adit melanjutkan, selain dengan sebutan 'Maling', beberapa orang memanggil pelaku dengan nama 'Aling'.
"Ada yang panggil Aling, ada yang panggil Maling. Kalau nama aslinya, (saya) kagak tahu siapa," imbuh Adit.
Adit mengaku mengenal pelaku sejak 15 tahun lalu. Pelaku, kata Adit, berubah sejak beberapa tahun belakangan ini.
"Nggak tahu (kenapa berubah), kebanyakan ilmu kali," lanjutnya.
Saat ini pelaku telah ditangkap oleh polisi. Pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Jaksel.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa itu terjadi di Jalan Bendi Raya, RW 10/8 Tanah Kusir, Kelurahan Kebayoran Lama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Minggu (23/2). Kejadian itu viral di media sosial setelah direkam oleh warga.
"Lu berani lawan gue, hah? Siapa yang nyuruh? Mau nguasain Natuna, jawab, China, hah? Ampe masuk TV," bentak pelaku kepada korban seperti dilihat detikcom dari tayangan video viral.
Sementara itu, korban berusaha menghindar. Dia tidak berkata apa-apa dan hanya menggerakkan tangannya seolah meminta pelaku berhenti.
Namun pelaku tak peduli dan terus mengintimidasi korban. Pelaku mencaci maki korban dengan kata-kata rasis, bahkan menghina Presiden.
"Lu mau minta dimakan, hah? Indonesia harga mati, NKRI harga mati. Natuna ini Indonesia, denger lu China. Salami ama presiden lu, gua tahu bayaran presiden lu, presiden China a****g," bentak pelaku lagi.