Lembaga Survei Median memetakan pemilih untuk Pilpres 2024 dari persepsi publik tentang gerakan 212. Hasilnya, mayoritas publik yang suka gerakan 212 menjatuhkan pilihannya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Survei dilaksanakan pada pekan pertama dan kedua Februari 2020. Ada 1.200 responden dalam survei yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Margin of error survei sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Awalnya, responden diberi pertanyaan 'sebelum Pilpres 2019 lalu, ada gerakan umat Islam 212 yang bermula dari demonstrasi menentang penistaan agama pada tahun 2017, dan sampai saat ini gerakan umat Islam 212 masih berjalan, apakah Anda suka atau tidak suka dengan gerakan tersebut?'.
"Sebagian besar publik tidak memberikan jawaban, hampir separuhnya itu tidak memberikan jawaban. Sementara yang menyatakan suka itu 28,8 persen, yang definitif tidak suka 20,7 persen," kata Direktur Median Rico Marbun di Upnormal Coffee Roaster, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (24/2/2020).
Sebanyak 28,8 persen responden yang suka gerakan 212, sebagian besar beralasan karena gerakan itu membela Islam, Al-Qur'an, dan kebenaran, umat Islam bersatu, serta menegakkan keadilan dan mendukung penista agama. Sementara, yang tidak suka gerakan tersebut beralasan kerusuhan dan merusak fasilitas umum, membuat perpecahan, dan mengganggu ketenangan masyarakat.
Median juga memetakan capres pilihan responden yang suka dan tidak suka dengan gerakan 212. Anies Baswedan menduduki posisi puncak capres yang dipilih responden penyuka gerakan 212.
"Jadi kita bisa melihat mayoritas yang suka terhadap 212 itu memilihnya tiga orang, Prabowo, Anies, Sandi, dengan sebagian besar pilihannya itu justru ke Anies Baswedan. Jadi sebagian besar orang yang suka 212, itu pilihannya ke Anies Baswedan," jelas Rico.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Juga Video "Elektabilitas Anies Terjun Bebas, PKS Angkat Bicara"