Motivator 'Doktor Psikologi' Dedy Susanto Dipolisikan!

Motivator 'Doktor Psikologi' Dedy Susanto Dipolisikan!

Tim detikcom - detikNews
Senin, 24 Feb 2020 10:41 WIB
dedy susanto
Foto: Instagram
Jakarta -

Motivator yang kerap menggunakan atribusi 'Doktor Psikologi', Dedy Susanto, dipolisikan oleh seorang pengacara ke Polda Metro Jaya. Dedy Susanto dilaporkan atas dugaan pelanggaran tenaga kesehatan.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus membenarkan adanya laporan tersebut. Yusri mengatakan polisi masih mempelajari laporan tersebut.

"Laporannya baru masih hari ini, masih kita selidiki," kata Kombes Yusri kepada detikcom, Senin (24/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yusri mengatakan pihaknya akan menyelidiki laporan pelapor itu. Namun Yusri belum memastikan kapan akan memeriksa pelapor dan saksi-saksi.

"Kalau ada laporan ya pasti kita tindak lanjuti. Kita lihat dulu nanti," tutur Yusri.

ADVERTISEMENT

Eksklusif! Rebecca Klopper, Merintis Karier dan Dalami Ilmu Psikologi:

Nama Dedy Susanto ramai menjadi perbincangan di lini masa, setelah seorang selebgram Revina VT membongkar jati dirinya di media sosial. Berawal dari perdebatan Revina dengan Dedy Susanto di Instagram tentang menyembuhkan orientasi seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta bipolar.

Kecurigaan Revina VT muncul setelah Dedy Susanto membuat pernyataan yang menyebut LGBT dapat disembuhkan. "Karena aku tahu LGBT adalah spektrum gender, preferensi seksual, lalu aku tanya, sebagai doktor psikologi kok dia ngomong gitu, kan LGBT bukan penyakit, kenapa bilang bisa disembuhin. Dari situ aku mulai curiga," kata Revina seperti dikutip dari wawancaranya dengan Insert Live, Senin (17/2/2020).

Revina VT lalu mempertanyakan kredibilitas Dedy Susanto sebagai doktor psikologi. Debat kusir itu lantas merembet ke soal kelakuan mesum Dedy.

Revina mengunggah tangkapan layar curhatan sejumlah perempuan yang mengaku dilecehkan Dedy saat menjalani sesi terapi secara privat di kamar hotel. Tak hanya itu, Revina turut membeberkan curhatan mesum yang diduga terjadi antara Dedy dan beberapa wanita lewat direct message (DM) Instagram.

"Korban yang kalau cuma di-DM doang, kayaknya sudah ratusan sih. Tapi kalau yang sampai ditidurin, puluhan. Tapi yang mau bersedia jadi saksi, baru sekitar tiga sampai lima orang," ungkap perempuan bergelar sarjana hukum itu.

Halaman 2 dari 2
(mei/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads