Pemerintah mengajak seluruh pekerja Indonesia agar memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif untuk mengatasi berbagai persoalan ketenagakerjaan Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut pekerja Indonesia dan anggota SP/SB mempunyai tanggung jawab yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya dalam membangun bangsa dan negara. Kesuksesan bangsa, kata dia, adalah akumulasi kesuksesan berbagai lembaga dan organisasi serta individu.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang semua elemennya saling mendukung satu sama lain. Antara serikat pekerja/serikat buruh dan pengusaha. Kedua-keduanya menjadi bagian yang penting bagi pembangunan ekonomi kita," ujar Ida dalam keterangannya, Sabtu (22/2/2020).
Hal itu dikatakan saat memberikan sambutan perayaan Hari Pekerja Indonesia (Harpekindo) sekaligus HUT Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) ke-47 di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida menjelaskan persoalan ketenagakerjaan bukan hanya terkait pemenuhan kerja layak bagi pekerja atau buruh yang bekerja baik di sektor formal maupun informal. Tetapi juga menyangkut tenaga kerja yang belum bekerja dan pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja.
Dari data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, dapat dilihat bahwa masih terdapat 7,05 juta pengangguran, 2,24 juta angkatan kerja baru.
"Dari struktur ketenagakerjaan tersebut, kita tahu ini tidak mudah dan oleh karena itu perlu upaya bersama untuk memecahkan persoalan tersebut," terangnya.
Terkait pembahasan RUU Cipta Kerja, Ida menjelaskan pihaknya sudah membuat tim yang terdiri dari unsur tripartit, yaitu pengusaha, serikat pekerja/buruh. Tim ini bisa menyampaikan aspirasi, pandangan, dan pemikirannya.
"Pemerintah selalu berharap agar kita bisa mendialogkan pada isu apapun yang ada pada RUU Cipta Kerja. Ruang itu sudah dibuka dan saya berharap teman-teman bisa memanfaatkan kesempatan itu," katanya.
Dalam kesempatan ini, Ida menyampaikan selamat ulang tahun dan berharap KSPSI dapat tetap konsisten menjadi sarana untuk memperjuangkan, melindungi, dan membela kepentingan serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
"Selamat Ulang Tahun KSPSI yang ke 47 dan Hari Pekerja Nasional 2020. Semoga buruh dan pekerja Indonesia menjadi garda terdepan dalam pembangunan Indonesia," kata Ida.
Sementara Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan KSPSI selalu siap beraksi demo di jalan, namun juga siap untuk bertarung gagasan dalam pembahasan regulasi.
"Kami siap bertarung dalam arti menyampaikan akan mendialogkan secara konstruktif gagasan, pikiran, dan aspirasi KSPSI dalam penyusunan regulasi," pungkasnya.
(prf/ega)