Dalam selingan ceramahnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengusulkan kepada Menag Fachrul Razi untuk membuat fatwa pernikahan lintas ekonomi. Mantan Wagub DKI Sandiaga Uno mengatakan jodoh seseorang tak akan tertukar.
"Hahahahaha tapi ini menarik. Memang ada yang mangapresiasi ini kan terobosan. Tapi jodoh itu bukannya di tangan Allah? dan saya percaya bahwa jodoh itu enggak tertukar juga," kata Sandiaga di Rumah Siap Kerja (RSK) Jalan Wijaya I No. 26 Kebayoran Baru, Jaksel, Sabtu (22/2/2020).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengatakan kemiskinan memang perlu diberantas. Namun, kata Sandiaga, usulan agar orang kaya menikahi orang miskin itu terlalu menyentuh ranah pribadi warga.
"Kita ingin memberantas kemiskinan betul, dan rasa empati itu bisa diberikan dalam bentuk apapun, bisa menyumbang si kaya, bisa mendirikan kegiatan filantropi, untuk mengawinkan antara si kaya dan si miskin ini saya rasa pemerintah terlalu jauh masuk ke ranah privat. Ini pendapat pribadi saya karena saya bukan pejabat bukan ada dalam pemerintahan tapi itu harapan saya," ujar dia.
Sandiaga mengatakan pernikahan merupakan masalah pribadi masing-masing. Pemerintah, menurut Sandiaga, tak bisa mencampuri urusan pribadi warga.
"Saya sepakat bahwa Pak Muhadjir ini ingin memberantas kemiskinan dan salah satu inovasinya adalah dengan mengawinkan antara si kaya dan si miskin. Justru menurut saya, ini hal yang sangat privat dan tentunya dipulangkan kembali ke masing-masing individu," ujar dia.
Sebelumnya, Muhadjir sudah memberikan penjelasan mengenai usulan fatwa pernikahan lintas ekonomi. Muhadjir beralasan, usulan fatwa tersebut untuk menekan mata rantai kemiskinan.
"Itu kan intermezzo. Fatwa kan bahasa Arabnya anjuran. Anjuran, saran. Silakan saja. Saya minta ada semacam gerakan moral bagaimana agar memutus mata rantai kemiskinan itu, antara lain supaya si kaya tidak memilih-milih, mencari jodoh atau menantu yang sesama kaya. Jadi gerakan moral saja," kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2).
Muhadjir mengamati ada fenomena di mana kecenderungan seseorang untuk menikah dengan yang memiliki kondisi ekonomi setara, misal si kaya dengan si kaya, atau si miskin dengan si miskin. Fenomena inilah yang menurut Muhadjir lahirnya keluarga miskin baru.
"Salah satu yang saya amati walaupun belum penelitian mendalam, perilaku ini adalah dipengaruhi perilaku masyarakat di mana orang mencari kesetaraan. Yang kaya mencari sesama kaya, yang miskin juga cari sesama miskin. Karena sesama miskin, lahirlah keluarga baru yang miskin," ujarnya.
Di Balik Usulan Menko Muhadjir soal Fatwa Si Kaya Nikahi Si Miskin: