Polda Metro Dalami Teriakan Orator 'Jatuhkan Jokowi' di Aksi 212

Polda Metro Dalami Teriakan Orator 'Jatuhkan Jokowi' di Aksi 212

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 22 Feb 2020 13:17 WIB
Aksi 212 Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI masih berlangsung hingga sore hari ini. Begini foto-foto suasana terkininya.
Foto: Pradita Utama/detikcom
Jakarta -

Seorang orator aksi 212 dari Forum Ukhuwah Islamiyah Sulawesi Selatan, Abdullah Maher, sempat meneriakkan 'jatuhkan Jokowi' dalam orasinya di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Jumat (21/2) kemarin. Bagaimana tanggapan pihak kepolisian?

"Akan didalami," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (22/2/2020).

Sementara itu, saat ditanya apakah orasi tersebut sudah tergolong makar atau tidak, Suyudi mengatakan pihaknya masih akan mendalaminya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Abdullah Maher dengan berapi-api meminta agar praktik-praktik korupsi di Indonesia disikat habis. Dia meminta agar koruptor ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Kami dari Sulsel alhamdulillah pada waktu yang lalu melakukan aksi yang sama di depan gedung DPRD Sulsel menuntut para koruptor yang ada di Jiwasraya, Asabri, dan lainnya untuk ditegakkan hukum sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya, Jumat (21/2).

ADVERTISEMENT

Simak juga video FPI Cs Ajak Korban Jiwasraya Ikut Demo 212 Berantas Korupsi:

Di akhir orasi, dia berseru solusi untuk itu adalah revolusi dengan menjatuhkan Presiden Jokowi dari jabatannya.

"Hanya satu, solusinya adalah revolusi, jatuhkan Jokowi karena sumber malapetaka. Allahu Akbar!" serunya diikuti takbir oleh massa.

Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara PA 212, Haikal Hassan, mengatakan tidak ada agenda massa 212 menumbangkan Jokowi dari jabatannya. Hal itu, sebutnya, hanya pendapat pribadi segelintir orang.

"Itu hanya pendapat pribadi yang bersangkutan, bukan maksud dari aksi 212 untuk menjatuhkan Presiden yang sah, mohon catat itu tidak ada sedikit pun di agenda 212, tidak ada agenda GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa), tidak ada agenda kami, kami warga negara Indonesia yang baik, sehat, dan taat kami hanya mengkritik jalannya pemerintahan, itu sah-sah saja," ujar Haikal saat dihubungi, Jumat (21/2).

Halaman 2 dari 2
(mei/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads