Seorang pelajar berinisial NS (17) tewas dalam tawuran antarpelajar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Motif bentrok maut ini karena persoalan aktualisasi diri.
"Mereka ingin menunjukkan aktualisasi diri ingin dibilang hebat, ingin dibilang jago, dibilang berani, gitu," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan ketika dihubungi detikcom, Jumat (22/2/2020).
17 saksi dari sekolah yang terlibat tawuran telah diperiksa. Dari pemeriksaan itu, 4 orang dari SMK D diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam sementara 13 pelajar SMK PR dipulangkan namun wajib lapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendra mengatakan terjadinya tawuran maut itu bermula dari ajakan duel di aplikasi perpesanan. Hendra tak menyebut pihak mana yang mengkonfrontasi lebih dulu.
"Kita geledah juga, anak-anak itu ternyata kita dapatkan chat WA (WhatsApp) yang isinya mereka itu melakukan tantangan tawuran, saling menantang ya kita nggak tahu siapa yang mendahului," kata Hendra.
Diketahui, tawuran tersebut terjadi di Jl Kalimalang, Kampung Cilamayan, Desa Pasir Tanjung, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Kamis (20/2) dini hari. Tawuran melibatkan dua kelompok pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK), yakni SMK PR dan SMK D.
Bermula ketika saksi AH (16), DA (17), NI (17) dan teman-temannya berkumpul di gapura kantor Desa Pasir Ranji pada Rabu (19/2) pukul 20.00 WIB. Mereka berjumlah sekitar 20 orang berboncengan motor kemudian berangkat ke Jl Kalimalang, Jembatan Kali Cibeet.
Mereka kemudian bergerak ke pintu air Kampung Cilapayan, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat, dan berhenti. Selang 40 menit kemudian, mereka bertemu dengan pihak lawan dan terjadilah tawuran.
"Akibat kejadian tersebut, korban meninggal dunia dan korban mengalami luka berlubang lebar 5 cm di dada bawah sebelah kiri," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Tonton juga video Pecah Tawuran Remaja di Bogor, 1 Jiwa Melayang!:
(isa/gbr)