Polisi: Tak Ada Penggeledahan Paksa ke LBH Apik

Polisi: Tak Ada Penggeledahan Paksa ke LBH Apik

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 22 Feb 2020 00:44 WIB
Polisi
Foto ilustrasi, tidak berhubungan dengan berita. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta -

Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Apik) melaporkan personel Polsek Matraman ke Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Jakarta Timur lantaran polisi yang dimaksud diduga menggeledah paksa kantor LBH Apik. Polsek Matraman menyatakan tidak menggeledah dan mengintimidasi LBH Apik.

"Kami datang baik-baik menggunakan sprint (surat perintah tugas) yang dibuat setiap satu bulan sekali. Tidak ada intimidasi," kata Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020).

Tanggal 3 Februari 2020 adalah waktu kedatangan personel Polsek Matraman ke LBH Apik. Mereka datang ke kantor LBH Apik dengan maksud menindaklanjuti laporan seorang pasangan suami-istri asal Sulawesi Selatan. Pasutri itu meminta bantuan polisi untuk mencari anak perempuannya yang sudah dewasa di Jakarta. Anak perempuannya pergi ke pasangan prianya. Maka personel Polsek Matraman berinisial TR mendatangi kantor LBH Apik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TR ini yang datang pertama, yang ke resepsionis, yang nulis buku tamu, yang dibikinkan kopi," kata Tedjo.

ADVERTISEMENT

Polisi datang ke LBH Apik untuk menemui perempuan yang sedang dicari-cari orang tuanya dari Sulsel itu. Perempuan itu hanya bersedia ditemui di LBH Apik. Meski begitu, perempuan itu tidak bersedia bertemu dengan orang tuanya. Mengetahui hal ini, sang ayah marah ke polisi karena polisi tidak berhasil membawa putrinya untuk bertemu dengannya.

"Bapaknya marah-marah sama TR karena TR nggak berhasil membawa putrinya," kata Tedjo.

Sang ayah malah membawa serta belasan orang ke kantor LBH Apik. Belasan orang inilah yang disebut-sebut sebagai preman, bersama-sama dengan polisi menyatroni LBH Apik. Polisi mengatakan justru polisilah yang berusaha menjaga agar situasi tetap aman saat preman-preman itu datang ke LBH Apik.

"Ayah tersebut membawa teman-temannya. Namun kita tidak ingin ada kegaduhan," kata Tedjo.

Agar si ayah dan belasan orang yang dibawanya itu cepat beranjak dari LBH Apik, polisi membawa si ayah itu masuk ke dalam kantor LBH Apik. Polisi berusaha menunjukkan bahwa putrinya tidak ada di dalam dan tidak disembunyikan oleh LBH Apik. Inilah yang kemudian dipersepsikan sebagai penggeledahan, padahal bukan penggeledahan.

"Kantor LBH Apik adalah rumah. Bila kami masuk, maka sudah ada ruang tamu, kemudian ada sekat ruangan. Polisi membawa ayah perempuan tersebut untuk menunjukkan bahwa putrinya tidak ada di situ. Ini bukan menggeledah," kata Tedjo.

Sebelumnya, LBH Apik menjelaskan lewat siaran pers, kedatangan polisi ke markas LBH Apik sudah tiga kali. Pertama pada 3 Februari bersama 16 orang preman, kedua pada 12 Februari, dan terakhir pada 19 Februari 2020. Kedatangan terakhir pada Jumat (21/2) kemarin adalah silaturahmi.

"Perlu diketahui saat ini LBH Apik Jakarta sedang menempuh proses pemeriksaan laporan ke Propam Polres Jakarta Timur atas dugaan tindakan maladministrasi dan penyalahgunaan kekuasaan berupa penggeledahan paksa tanpa disertai surat resmi oleh oknum Polsek Matraman berinisial TR," kata LBH Apik.

LBH Apik Jakarta mendesak pihak Polres Jakarta Timur tetap melanjutkan proses hukum atas pelaporan kepada Propam secara profesional dan independen, meminta Polda Metro Jaya untuk melakukan pengawasan terhadap proses hukum yang dilakukan Polres Jakarta Timur, meminta Komnas HAM melakukan perlindungan hukum kepada perempuan pembela HAM, dan mengajak masyarakat sipil mengawasi kasus yang menunjukkan risiko intimidasi fisik dan psikis seperti yang dialami LBH Apik.

Halaman 2 dari 2
(dnu/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads