Informasi diterima detikcom, Ety Susanti, mengaku dirampok dan disekap di dalam toko tekstil pada Kamis (20/2). Saat itu, pemilik toko di Gunung Ibul, Prambulih, itu sedang pergi karena ada keperluan.
"Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan ada sidik jari dan bukti-bukti pelaku yang masuk ke toko. Termasuk penodongan pakai pisau juga tidak ada," kata Wakapolres Prabumulih, Kompol Agung Aditya kepada waryawan, Jumat (21/2/2020).
Karena merasa curiga, penyidik kemudian memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi. Termasuk Ety yang mengaku dirampok di dalam toko oleh 2 pria yang tidak dikenal.
"Kami curigai dan ada kejanggalan di TKP itu. Kami klarifikasi asisten rumah tangga ini dan ternyata dia mengaku merekayasa kasus tersebut," kata Agung.
Tidak hanya itu, polisi turut menemukan uang tunai Rp 11 juta. Untuk mengelabui pemilik toko, uang disimpan Ety di celana dalam dan mengaku telah dirampok.
"Uang Rp 11 juta disimpan di celana dalam, alasan karena kebutuhan ekonomi dan dia baru bekerja sebagai ART 1 bulan, jadi para ibu-ibu, warga di Prabululih juga harus hati-hati karena dalam waktu singkat apa saja bisa terjadi," kata Agung.
Ety yang ditemui di Mapolres Prabumulih mengakui semua perbuatannya. Bahkan ia mengaku khilaf saat melihat uang Rp 11 juta di dalam laci.
"Awalnya itu aku mau cari kunci motor, ya karena cari kunci di laci aku lihat ada duit. Saat itu aku khilaf dan punya rencana itu karena lagi banyak kebutuhan juga," kata Ety dengan wajah tertunduk.
Diketahui, pengakuan Ety yang menjadi korban perampokan dan penyekapan ini sempat membuat geger warga sekitar. Sebab, Ety mengaku dirampok di siang bolong atau sekitar pukul 10.00 WIB.
(ras/jbr)