.webp)
Salah satu mahasiswa dari Provinsi Hubei yang usai menjalani observasi di Natuna mulai melakukan aktivitas kuliah online di rumahnya di Kelurahan Paccongan, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Ralda adalah satu dari 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan dan diobservasi di Natuna.
Ralda tercatat sebagai mahasiswa semester 8 Fakultas Kedokteran Hubei Polytechnic Huangshi, Provinsi Hubei, China, berjarak sekira 90 kilometer dari Kota Wuhan, yang menjadi pusat penyebaran Corona.
"Sudah 3 hari ini bersama teman-teman mulai aktivitas kuliah secara online," sebut Ralda saat ditemui di rumahnya, Kamis (20/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ralda mengatakan salah satu kendala yang ia hadapi selama berkuliah di rumah adalah jaringan.
"Kita terkendala jaringan, apalagi setahu saya aplikasi yang digunakan di China lebih berat daripada di Indonesia," terangnya.
Akibat kendala jaringan, kata Ralda, dosen pun mengakali dengan mengirimkan materi kuliah menggunakan aplikasi WeChat ke tiap mahasiswa.
"Dosen kami perhatian dan mengirimkan materi kuliahnya saja, jadi bisa offline dan belajar kapan saja, tapi tetap absen secara online," terangnya.
Kendala lain yang dihadapi, kata Ralda, laptop yang digunakan untuk belajar tertinggal di asrama kampus.
"Ya, karena saat dievakuasi kemarin buru-buru dan barang yang dibawa seadanya saja. Cuma pakaian beberapa lembar saja," ungkapnya.
Rhommy Manule, Kabag Humas dan Protokoler Kabupaten Pinrang, mengaku akan segera memfasilitasi segala kebutuhan Nur Ralda selama berada di Kabupaten Pinrang.
"Pemerintah berupaya bagaimana melihat apa yang menjadi kebutuhannya yang selama ini terbatas, kami akan melihat, survei, dan mendatanginya lalu melaporkan ke pimpinan (Bupati Pinrang)," janjinya.
Tonton video Empat Mahasiswi Sultra dari Wuhan Tiba di Kendari:
(zlf/zlf)
