Menjelang Kongres Partai Demokrat, bursa nama caketum mulai muncul. Malah dua nama yang kuat untuk menggantikan posisi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah putranya, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).
Meski nama AHY lebih kuat karena adanya dukungan dari pengurus wilayah, pengamat politik Rico Marbun justru memiliki pandangan berbeda. Rico menganggap Ibas-lah yang mampu menggantikan SBY karena memiliki sejumlah pengalaman di bidang politik.
"Kalau dari track record rasanya Ibas jelas lebih punya pengalaman dalam mengelola partai. Ibas anggota DPR tiga periode. Ibas ketua fraksi," kata Rico, Rabu (19/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibas memang tidak secakap AHY dalam melakukan komunikasi dengan publik. Namun, atas dasar pengalamannyalah, menurut Rico, Ibas dapat mengelola partai.
"Walaupun mungkin secara publik kita melihat bahwa Ibas jarang berkomunikasi di publik. Tapi keterampilan dalam mengelola partai jelas terasa," ujarnya.
Lebih lanjut terkait duet saudara ini, Rico menyinggung fenomena ini sama dengan apa yang terjadi di PAN. Ketika putra Amien Rais, Mumtaz dan Hanafi yang berseberangan.
"Tapi sebenarnya yang perlu diperhatikan oleh Ibas dan AHY adalah fenomena di PAN. Ketika Amien Rais terkalahkan," katanya.
Sebelumnya dikatakan, AHY kuat menjadi pengganti posisi SBY. Namun Ibas juga berpeluang dalam kesempatan itu.
"Bisa jadi, bisa jadi (AHY dan Ibas pengganti SBY), bisa terjadi. Oh iya bisa, dong, bisa, sangat bisa. Mas Ibas itu termasuk kader muda Demokrat yang sangat berpotensi," tutur Syarief.