Kelompok yang menamakan Gerakan Jaga Indonesia (GJI) melakukan aksi demonstrasi menolak revitalisasi Monas dan Tanah Ismail Marzuki (TIM). Karena pagar Balai Kota DKI Jakarta ditutup saat mereka aksi, mereka melompat pagar untuk bertemu Gubernur Anies Baswedan.
Setelah mereka masuk ke dalam kawasan balai kota, beberapa penjaga keamanan dari satpam, Satpol PP, polisi, dan TNI menghadang mereka. Karena dihadang, massa melemparkan beberapa tomat ke arah petugas.
Akhirnya, beberapa perwakilan dari mereka masuk ke Balai Kota untuk menemui perwakilan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mereka menyampaikan beberapa tuntutan mereka kepada Gubernur Anies Baswedan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka melanggar Kepres 25 tahun 1995 tentang revitalisasi Monas. Itu nggak bisa, tidak ada kompromi. Dia tebang pohon 190 terus diganti pohon lain. Tidak bisa seperti itu," ucap Sekjen Gerakan Jaga Indonesia, Boedi Djarot, kepada wartawan usai bertemu dengan perwakilan dari Pemprov, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
"Taman Ismail Marzuki, itu sakitkan hati seniman dan budayawan karena di situ rumah seni dan budayanya. Seniman dan budaya orang yang warnai nilai kehidupan rakyat. Sekarang dihancurkan rumahnya," ucap Boedi.
Boedi menyebut dijanjikan bertemu Anies Baswedan minggu depan. Dia berharap, Anies benar-benar menemui mereka.
"Minggu depan katanya akan dipertemukan," ucap Djarot.
Di waktu bersamaan juga, massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) juga berdemo di kantor Anies. Mereka menuntut transaparansi kinerja TGUPP.
Tonton video Usai Gundul Akibat Revitalisasi, Monas Kini Ditanami Pohon Kembali:
(aik/zlf)