Desa Bukit Subur, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), sempat terendam banjir. Banjir disebut berasal dari luapan sungai.
"Kalau musim hujan, debit air melimpah di sungai dari pegunungan Meratus," ujar Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas'ud saat dihubungi, Rabu (19/2/2020).
Banjir ini, menurut Gafur, terjadi pada Selasa (18/2) malam hingga Rabu (19/2). Saat ini banjir di kawasan permukiman disebut sudah surut.
"Sekarang sudah kering," sebutnya.
![]() |
Banjir mengganggu akses dan kawasan permukiman Desa Bukit Subur. Namun rumah di wilayah itu, menurut Gafur, berdesain rumah panggung.
"Air itu masuk ke akses jalan, karena permukiman itu rumah panggung," imbuh dia.
Pemkab Penajam Paser Utara sambung Gafur sedang menyiapkan rencana pembangunan bendungan. Selain untuk menampung limpahan air saat musim hujan, bendungan akan berguna untuk menyimpan pasokan air di wilayah Penajam Paser Uara.
"Pemkab PPU akan buat solusinya dengan aliran sungai. Kita buat bendungan untuk pasokan air bersih," kata Gafur.
Rencana pembangunan bendungan menurut dia sudah dikomunikasikan dengan kepala desa. Saat ini sedang dipetakan lokasi bendungan.
"Kita bikin pemetaan menetapkan lokasi bendungan yang harus dibuat, agar air tidak terbuang. Jadi kita bikin bendungan agar bisa kita manfaatkan untuk cakupan air bersih," tutur Gafur.
![]() |
Tonton juga video Pernah Kebanjiran, Pura Rawamangun Adakan Upacara Pembersihan:
(fdn/fdn)