Gerindra Bingung Mahfud Md yang Profesor Hukum Sebut Salah Ketik RUU Hal Biasa

Gerindra Bingung Mahfud Md yang Profesor Hukum Sebut Salah Ketik RUU Hal Biasa

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 19 Feb 2020 11:19 WIB
Mahfud Md
Mahfud Md (Andika/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Habiburokhman bingung terhadap pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md. Habiburokhman bingung lantaran Mahfud menyebut salah ketik pada Pasal 170 RUU Cipta Kerja dianggap hal biasa.

"Terkait kontroversi Pasal 170 RUU Cipta Kerja, saya bingung dengan statement Pak Menko Polhukam bahwa salah ketik itu biasa," kata Habiburokhman kepada wartawan, Rabu (19/2/2020).

Menurut Habiburokhman, Mahfud, yang menyandang gelar profesor, seharusnya cermat dan teliti dalam menyusun RUU. Penulisan RUU yang cemat dan teliti, menurutnya, harus dijaga ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai profesor hukum, beliau pasti paham bahwa ketelitian dan kecermatan penulisan draf dokumen hukum harus sangat dijaga," ujar anggota DPR Komisi III tersebut.

Habiburokhman menilai sangat bahaya bila salah ketik penulisan RUU dianggap biasa. Menurutnya, penulisan RUU harus melalui pengecekan berlapis agar tak menimbulkan kontroversi di kemudian hari.

ADVERTISEMENT

"Bahaya sekali kalau salah ketik di anggap biasa. Penyusunan draf RUU Cipta Kerja seharusnya melewati pengecekan berlapis. Salah ketik bisa menimbulkan kegaduhan yang kontraproduktif," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, PKS menilai pernyataan Menko Polhukam Mahfud Md berbahaya saat menganggap kesalahan teknis dalam draf RUU itu hal biasa. Menurut PKS, salah ketik pada Pasal 170 RUU Cipta Kerja menunjukkan kecerobohan di kalangan internal tim pemerintah.

"Anggapan biasa dan bisa diperbaiki bahaya. Karena sudah jadi naskah resmi pemerintah yang diajukan publik bisa menilai betapa cerobohnya tim pemerintah. Kesalahan pada level UU sangat berbahaya," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Selasa (18/2).

Tonton juga Mahfud Pastikan Publik Berhak Tahu Isi Draf Omnibus Law :

[Gambas:Video 20detik]

(rfs/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads