Rumah Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, dua kali dilempari batu oleh orang tak dikenal. Kaca jendela Slamet pecah berantakan.
Peristiwa itu terjadi di kediaman Slamet tepatnya di wilayah Cimanggis, Depok, Jawa Barat pada Selasa 18 Februari 2020 sekira pukul 03.00 WIB.
Pelakunya masih diselidiki polisi. "Sedang dalam lidik kebenarannya," kata Kapolsek Cimanggis, Kompol Effeny, saat dihubungi, Selasa (18/2/2020).
Berikut 6 fakta 'teror' pelemparan batu di rumah Ketum 212:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kaca Jendela Hancur
Slamet menyebut saat itu rumahnya dilempari batu bata oleh orang tak dikenal. Kaca jendelanya hancur
![]() |
"Dilempar 2 buah batu yang cukup besar yang menyebabkan kaca jendela rumah hancur," kata Slamet.
Kaca-kaca berserakan di lantai.
Dua Kali Dilempar Batu
Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kejadian tersebut.
"Olah TKP sudah dilakukan tadi oleh Polres," kata Kapolsek Cimanggis Kompol Effendi saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2020).
Peristiwa pelemparan batu diduga terjadi dua kali. Pertama, pelemparan batu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari tadi. "Rumah dilempar 2 buah batu yang cukup besar yang menyebabkan kaca jendela rumah hancur," kata Slamet Maarif saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2).
Pelemparan kedua kemudian terjadi saat Slamet Maarif sedang melaksanakan salat Subuh. "Tidak berapa lama teror kembali terjadi ketika saya sedang jemaah subuh di masjid, pelaku teror kembali lagi dan melempar 2 batu bata ke arah pintu," tuturnya.
Pelaku Diduga 2 Orang
Slamet menyebut pelaku pelemparan diduga berjumlah 2 orang.
"Pelaku 2 orang mengendarai motor berwarna putih, menurut kesaksian tetangga," kata Slamet Maarif saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2020).
Lapor ke Polisi
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mendatangi Polresta Depok, siang ini. Slamet datang ke Polresta Depok untuk melaporkan kasus pelemparan batu di rumahnya.
![]() |
Pantauan detikcom, Slamet tiba di Polresta Depok di Jl Margonda Raya, Kota Depok, pukul 14.04 WIB. Dia tampak mengenakan baju gamis warna putih lengkap dengan peci putih.
Dia dikawal beberapa orang. Slamet langsung menuju ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk melaporkan insiden pelemparan batu tersebut.
Tidak Punya Musuh
Slamet Maarif mengaku kaget akan aksi teror pelemparan batu di rumahnya di kawasan Cimanggis, Depok. Sebab, Slamet sendiri mengaku sebelumnya tidak pernah punya masalah dengan orang lain.
"Nggak ada. Sampai saat ini saya tidak punya masalah pribadi dengan siapapun dan kayanya nggak punya musuh ya," kata Slamet usai melapor di Polresta Depok, Jl Margonda Raya, Depok, Selasa (18/2/2020).
Slamet juga mengaku sebelumnya dia tidak pernah menerima teror, baik melalui sambungan telepon atau pun surat kaleng atau lainnya.
Diduga Terkait Aksi 212
Slamet menduga pelemparan batu ini terkait dengan ceramahnya. Dia juga menduga aksi ini terkait rencana aksi 212 pada 21 Februari 2020.
"Cuma dua kemungkinan, orang yang panik dengan aksi kita besok. Yang kedua, mungkin orang yang tidak suka dengan beberapa ceramah saya akhir-akhir ini yang membahas tentang bahaya bangkitnya komunis dan bahaya korupsi di Indonesia yang sudah akut begitu," tutur Slamet.
PA 212 berencana akan kembali menggelar aksi pada Jumat (21/2/2020) mendatang. Aksi 212 ini akan mengangkat isu terkait korupsi di seluruh Indonesia.
Aksi 212 terkait korupsi juga menyoroti kasus dugaan suap PAW anggota DPR yang melibatkan eks caleg PDIP Harun Masiku dan eks komisioner KPU Wahyu Setiawan. Mereka juga menyinggung kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.
Meski mendapat 'teror', namun Slamet memastikan aksi 212 tetap akan jalan terus.