Terkait aksi teror ini, Slamet juga mengungkit soal kasus teror terhadap rekan-rekannya sebelumnya. Beberapa kasus teror terhadap Neno Warisman hingga pelemparan molotov di Pos FPI, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Februari 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah melakukan upaya hukum melaporkan kejadian dan kita berharap pihak kepolisian bisa mengungkap ini semua karena aksi teror-teror yang lalu sampai sekarang kan nggak ada kejelasan ya, termasuk yang menimpa Bu Neno Warisman, kemudian bom molotov di Cimanggis, di Pasar Rebo, di Jakarta Barat," kata Slamet.
Slamet juga menyoroti kasus serupa di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
"Kemudian bom yang di Kampung Melayu kan sampai saat ini nggak ada. Mudah-mudahan untuk kali ini dengan Kapolri yang baru bisa mengungkap siapa dan motifnya apa, kalau ada aktor intelektualnya bisa diungkap juga. Karena kami menduga ini sangat teror betul-betul mengarah kepada teror," tandasnya.
Pelemparan batu itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Lemparan batu itu mengenai kaca jendela musala rumah Slamet Maarif.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pelemparan batu hanya mengakibatkan kaca rumah pecah.
(mea/mei)