"Kita akan berikan beberapa pilihan, di antaranya menempatkan di sekitar tempat pembuangan akhir sampah (TPAS) atau di perumahan di Purirano," jelasnya, Selasa (18/2/2020).
![]() |
Dikatakannya, pilihan untuk menempatkan Kakek La di TPAS karena selama ini La melakukan aktivitas memulung dan tidak ingin berharap dari belas kasihan orang lain, sehingga pemda akan memberikan sesuai dengan pilihan Kakek La. Rumah di Purirano itu menjadi pilihan alternatif jika Kakek La setuju tinggal di tempat yang ditawarkan.
Saat ditanya apakah ada rencana dibangunkan rumah di tempat Kakek La saat ini. Sulkarnain menyebut ada kemungkinan Pemkot mendirikan rumah tinggal untuk Kakek La.
"Itu kan lahan orang lain, tapi jika Kakek La mau maka kita akan cek lagi status lahannya jika tidak bermasalah pasti kita bangunkan," jelas dia.
Untuk diketahui, Kakek La selama ini hidup selama 30 tahun di atas kebun warga dengan ukuran 1x2 meter tanpa tiang penyangga. Ia pun selama ini melakukan aktivitas memulung untuk menghidupi kebutuhannya. (zap/zap)