Polisi mengamankan 5 orang pelaku pembacokan terhadap 3 orang warga Desa Pengarengan, Bojonegara, Serang. 1 dari 3 orang korban tewas setelah dirawat di RSUD Cilegon.
Polisi awalnya mengamankan 3 orang pada Senin (17/2) malam pasca insiden pembacokan di depan PT SGM, Bojonegara, Kabupaten Serang. Ketiga orang tersebut sebelumnya sudah diketahui identitasnya oleh polisi. Petugas kemudian membujuk pelaku agar menyerahkan diri dan mengikuti proses hukum.
"Pelaku yang diamankan sebanyak 5 orang," kata Kapolres Cilegon AKBP Yudhis Wibisana kepada wartawan di Mapolres Cilegon, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Cilegon, Selasa (18/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 1 Korban Pembacokan OTK di Serang Meninggal |
Para pelaku sempat bersembunyi setelah membacok 3 orang di salah satu rumah tokoh masyarakat di Serang. Tempat persembunyian itu kemudian diketahui oleh polisi.
Proses mediasi antara polisi dan tokoh masyarakat tersebut sempat berlangsung. Polisi meminta agar para pelaku menyerahkan diri sebelum mendapat tindakan tegas. Alhasil, para pelaku akhirnya menyerahkan diri ke polisi.
"Sebetulnya dari beberapa negosiasi karena memang kita sudah bersikap tegas bahwa terhadap aksi premanisme yang terjadi di lingkungan masyarakat kita sudah konsekuen dengan masyarakat kita akan bertindak tegas sehingga dari pelaku ini mengamankan diri di (kediaman) tokoh masyarakat di Serang," paparnya.
Kelima pelaku diketahui bernama Nasrudin, Safiudin, Zubaidi, Iksan, dan Hasuni. Aksi pembacokan itu dikepalai oleh Nasrudin yang merupakan mantan kepala desa setempat.
Aksi pembacokan tersebut, lanjut Yudhis dipicu perebutan limbah dari proses pemecahan batu di lokasi proyek PT SGM. Proyek itu awalnya dikuasai oleh mantan Kades Nasrudin yang kalah dalam Pilkades 2019 oleh Saifulloh selaku Kades terpilih Desa Pengarengan.
"Untuk pemicunya yang pertama karena masih ada riak-riak Pilkades kemarin karena Nasrudin ini merupakan calon yang kalah bersaing dengan kepala desa terpilih Pak Saifulloh ini," kata dia.