Pemprov DKI berencana menggodok aturan agar pengamen ondel-ondel bisa ditertibkan. Perajin ondel-ondel berharap diberi tempat khusus.
"Kita mah kasih wadah, tempat, kalau di jalan memang nggak boleh, kasih wadah, kasih kayak di Taman Mini, Ragunan, kasih solusi," pinta Malani saat ditemui di Kampung Ondel-ondel, Jalan Kembang Pacar, Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (16/2/2020).
Baca juga: Wacana Revisi Perda demi Marwah Ondel-ondel |
Hal senada turut disuarakan Wati yang mengaku telah membuat ondel-ondel sejak 1993. Ia beralasan karena orang-orang yang menyewa ondel-ondel untuk mengamen juga butuh penghasilan.
"Ini buat ngamen karena banyak pengangguran, pada putus sekolah, pada pekerja kontraknya habis. Kalau nggak boleh buat ngamen, ya diadain lapangan kerja, gaji yang bener, gitu. Kan butuh makan," ujar Wati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video Bikin Kalung Ondel-ondel di Rumah!:
Pentingnya wadah berkesenian bagi perajin ondel-ondel ikut dilontarkan perajin ondel-ondel bernama Renggo. Sama seperti Wati, ia beralasan masalah pekerjaan yang sulit jika mengamen ondel-ondel ditertibkan.
"Kasih tempat buat nyari duit kan yang pengangguran mengurang," ucap Renggo.
Ditemui di rumahnya, pemilik Sanggar Kesenian Betawi Mamit Cs, Abdul Halif, turut berharap Pemprov DKI bisa menyediakan tempat khusus bagi sanggar resmi.
"Sebenarnya memang denger-denger dari pas Pak Ahok jadi (gubernur) memang nggak boleh ondel-ondel dingamenin atau dilarang ke jalan-jalanan. Cuman saya sebagai pemilik kalau memang kagak boleh diterjunkan kalau saya kan sanggar resmi, tolonglah cari tempat wadah yang enak buat sanggar-sanggar resmi ini, di tempat yang layak enak gitu saja kayak semacam di Monas, Ancol, atau di Taman Mini. Kita ditaruh di tempat situlah biar kita pertunjukan seminggu dua kali," harap pria yang kerap disapa Alif tersebut kepasa wartawan, Minggu (16/2/2020).