Aktivis Gerakan Perempuan Mariana Amiruddin membandingkan kasus penggerebekan prostitusi online oleh Andre Rosiade dengan kasus Vanessa Angel. Menurutnya, kasus-kasus kesusilaan kerap menjadi bahan konsumsi publik untuk kepentingan tertentu.
"Sering kali kasus kesusilaan yang terkait dan paling gampang penderitaannya itu adalah perempuan. VA juga sebuah penggerebekan prostitusi online dan itu laku keras di masyarakat. Bila dalam proses hukum, kesusilaan adalah sesuatu yang tertutup, jangan sampai orang tahu prosesnya seperti apa. Tapi untuk kasus-kasus prostitusi justru ini diekspos," kata Mariana di Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Berkaca dari kasus prostitusi Vanessa Angel sebelumnya, Mariana mencium aroma politik. Yang dimaksud Mariana adalah suatu upaya melambungkan nama seseorang.
"Belajar dari kasus VA, kami menemukan bahwa produk-produk isu prostitusi dan perempuan di dalamnya adalah produk politik untuk menaikkan nama seseorang," ujarnya.
![]() |
Mariana menuturkan, selain rentan terhadap kekerasan, perempuan kerap dijadikan objek bullying yang dikemas menjadi sebuah gosip dan konsumsi masyarakat.
"Perempuan rentan mengalami kekerasan, politisasi, jadi objek bullying untuk dijual dalam bentuk berita dan dijadikan gosip dalam masyarakat," tuturnya.