Bergabungnya Matt Wright, pemerhati reptil dari Australia dalam satuan tugas (satgas) penanganan buaya berkalung ban di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) meningkatkan antusiasme masyarakat. Matt Wright bersama tim memasang perangkap untuk melepas ban motor di leher buaya muara Palu.
Pantauan detikcom, Selasa (11/2/2020), satgas yang dibentuk Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng ini memasang perangkap buaya di area Sungai Palu Jembatan 2. Kegiatan ini menarik perhatian ratusan warga.
"Ini kan ramai di pemberitaan kalau ada bule yang ahli reptil asal Australia, ikut untuk menyelamatkan buaya berkalung ban. Jadi, ketika di browsing bahwa bule itu banyak mengunggah vidio maupun foto di media sosial bersama buaya yang ukurannya jauh lebih besar dari buaya berkalung ban. Kami yakin kalau dia bisa, makanya saya ke sini bersama teman untuk melihat cara penyelamatannya," kata salah seorang warga, Diki Gifahri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum ada keterangan resmi dari pihak satgas penanganan buaya berkalung ban di Palu dalam pemasangan perangkap tersebut. Namun pantauan detikcom, perangkap tersebut terlihat berbahan besi yang dirangkai bentuk kotak memanjang.
Kemudian terlihat ada sebanyak enam tong plastik berwarna biru yang diikat dalam perangkap tersebut. Perangkap tersebut dipasang di tengah aliran sungai.
Sebelumnya diberitakan, Matt Wright bersama rekannya, Chris Wilson, secara resmi dinyatakan bergabung dalam Satgas. Keputusan ini ada dalam surat yang diterbitkan Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada Kepala BKSDA Sulteng bernomor S.110/KKH/MJ/KSA.2/02/2020 tertanggal 10 Februari 2020.
Matt Wright, yang juga presenter National Geographic Wild, akan ada di bawah koordinasi Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni.
BKSDA sebelumnya menggelar sayembara untuk membebaskan buaya yang biasa berkeliaran di aliran Sungai Palu dari ban bekas sepeda motor yang melilit lehernya. Namun, belum ada yang mendaftar sayembara untuk membebaskan buaya dari lilitan ban motor di Palu sampai saat ini.
Upaya penyelamatan 'buaya berkalung ban' lewat sayembara tersebut disorot media internasional. Buaya ini sudah mulai dikenal dan populer sejak 2016 lalu.
Tonton juga Proses Evakuasi Pelajar yang Diterkam Buaya di Konawe :
(jbr/jbr)