Kongres PAN Sempat Ricuh, Mulfachri: Sudah Diprediksi, Registrasi Buruk

Kongres PAN Sempat Ricuh, Mulfachri: Sudah Diprediksi, Registrasi Buruk

Sitti Harlina - detikNews
Selasa, 11 Feb 2020 16:04 WIB
Kongres PAN di Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali ricuh. Para peserta bahkan saling melempar kursi.
Kongres PAN Sempat Ricuh (Lamhot Aritonang/detikcom)
Kendari -

Caketum PAN, Mulfachri Harahap, angkat bicara soal Kongres PAN yang sempat memanas. Mulfachri mengaku sudah memprediksi dari awal kongres akan ricuh.

"Ini kan sesuatu yang memang sejak awal kita sudah prediksi, karena registrasi kepesertaan itu buruk sekali," katanya di Hotel Claro, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (11/2/2020).

Menurut Mulfachri, registrasi kepesertaan Kongres PAN sangat buruk. Dia mengatakan panitia kongres tidak bersikap tegas, sehingga banyak peserta yang tidak memiliki kartu peserta namun berada dalam ruang rapat.

"Dari minggu lalu kita sudah minta kepada SC ini untuk menertibkan masalah kepesertaan karena kami tidak ingin masuk tanpa kartu kepesertaan," ujarnya.

Selain itu, kubu Mulfachri mengaku geram saat pihak panitia sudah memberikan waktu untuk skorsing hingga pukul 14.00 Wita untuk istirahat dan salat tetapi masih banyak orang yang tinggal dalam ruangan. Pihaknya meminta agar ruangan disterilkan dan dilakukan verifikasi ulang terhadap kepesertaan, tetapi ruangan tidak disterilkan.

"Voter Mulfachri sudah keluar dari tadi, tapi masih banyak orang di dalam. Jadi sebenarnya siapa yang bawa preman?" tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Kongres V Partai Amanat Nasional (PAN) sempat memanas. Kericuhan itu sempat mengakibatkan peserta kongres luka-luka.

Sempat terjadi saling lempar kursi juga saat kongres berlangsung. Situasi kongres panas karena ada kericuhan itu.

ADVERTISEMENT

Simak Video "Korban Ricuh Kongres PAN: Kepala Bocor, Kuping Berdarah"

[Gambas:Video 20detik]

(zap/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads