2. Mulfachri Harahap
Mulfachri Harahap adalah salah satu Wakil Ketua Umum PAN 2015-2020. Mulfachri saat ini tercatat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR 2019-2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan informasi dari situs DPR, Mulfachri pernah menjabat pimpinan Komisi III DPR 2014-2019. Di periode itu, dia juga menjabat Ketua Fraksi PAN DPR. Anggota Dewan Dapil Sumatera Utara I itu juga pernah menjabat Wakil Ketua Komisi III 2004-2009.
![]() |
Saat ini Mulfachri maju Kongres PAN bersama dengan anak Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Hanafi Rais. Duet ini dijuluki Amien sebagai MH singkatan dari Mewujudkan Harapan.
3. Asman Abnur
Mantan menteri era Kabinet Indonesia Kerja Presiden Jokowi-Wapres JK ini juga meramaikan pertarungan perebutan kursi PAN-1. Di DPP PAN, dia menjabat Waketum 2015-2020.
Asman Abnur mengawali karier politik sebagai anggota DPRD Kota Batam tahun 1999-2004. Asman Abnur juga sempat menjabat sebagai Wakil Wali Kota Batam.
Karier politiknya naik ke tingkat nasional. Sejak tahun 2004, Asman Abnur terpilih sebagai anggota DPR RI tiga periode berturut. Dia menjadi anggota DPR periode 2004-2009, 2009-2014, dan 2014-2019, namun di periode ketiga ini dia tidak menuntaskan jabatan sebagai anggota Dewan hingga akhir.
![]() |
Sejak 2016, Asman Abnur diangkat Jokowi menjadi MenPAN-RB. Pengangkatan ini setelah PAN merapat mendukung Jokowi-JK. Dia mundur dari posisi MenPAN-RB pada 2018 setelah desakan terhadap PAN yang dianggap menjadi duri dalam daging pemerintahan Jokowi karena kerap berbeda sikap.
4. Dradjad Wibowo
Dradjad Wibowo dikenal sebagai 'santri' Amien Rais. Dradjad saat ini menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan PAN yang diketuai Amien Rais. Dradjad Wibowo terkenal vokal membela Amien Rais.
Dradjad Wibowo tercatat pernah menjadi anggota DPR 2004-2009 dari PAN. Dia saat itu menjadi Wakil Ketua Fraksi PAN. Dradjad Wibowo juga dikenal sebagai ekonom.
![]() |
Di Kongres PAN kali ini, Dradjad sudah melakukan pertemuan dan diskusi dengan peserta. Dia juga mengaku melakukan pendekatan berbeda dengan tidak mengumpulkan massa pendukung dan membuat keramaian menghadapi pemilihan caketum PAN.
"Para ketua DPD justru mengapresiasi pendekatan ini karena mereka bisa bebas menyampaikan uneg-uneg, usul, aspirasi, bahkan kritik," ucap Dradjad Wibowo.
(gbr/gbr)