Penolakan ini senada dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang juga menolak kepulangan eks ISIS.
"Nggaklah, janganlah. Yang sudah pindah warga negara ngapain pindah lagi," ujar Edy kepada wartawan, Senin (10/2/2020).
Penolakan ini juga sebelumnya telah dilontarkan oleh Presiden Jokowi. Pernyataan Jokowi ini disampaikannya sebagai pendapat selaku seorang Presiden, bukan keputusan rapat terbatas (ratas) mengenai kepulangan WNI eks ISIS.
"Kalau bertanya pada saya, ini belum ratas lho ya, kalau bertanya pada saya, saya akan bilang 'tidak'. Tapi masih dirataskan. Kita ini pastikan harus semuanya lewat perhitungan kalkulasi plus minusnya semuanya dihitung secara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam ratas setelah mendengarkan dari kementerian-kementerian dalam menyampaikan. Hitung-hitungannya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).
Sementara itu, Ganjar Pranowo menolak dipulangkannya eks ISIS ke Indonesia karena mereka (eks ISIS) sudah sengaja membakar paspor.
"Jateng punya program khusus untuk deradikalisasi. Tapi yang di luar negeri itu jelas bukan tanggung jawab kami. Apalagi mereka sudah dengan sengaja membakar paspor WNI," jelas Ganjar, Jumat (7/2).
Tonton juga Soal WNI Eks ISIS, Ketua Wantim MUI: Kewajiban Pemerintah Melindungi :
[Gambas:Video 20detik] (fdn/fdn)