82 Rumah Rusak & Beras Dijarah

Makassar - Sebanyak 82 rumah milik warga rusak akibat diserang anggota TNI dari Yonif 700 Raider di Dusun Ujung Moncong, Desa Bandria Manurung, Kecamatan Jeneponto, Sulawesi Selatan. Harta benda warga pun dijarah.Salah satu warga yang menjadi korban adalah Sumarni (37), istri Rustam Kraeng Lolo, Kepala Desa Banri Manurung."Suami saya dicari-cari oknum TNI karena memiliki hubungan keluarga dengan Syaeful Kraeng Moncong. Saat itu dia sedang bermalam di empang," kata Sumarni kepada detikcom di kediamannya, Dusun Ujung Moncong, Desa Bandria Manurung, Kecamatan Jeneponto, Sulawesi Selatan, Rabu (30/11/2005).Rumah panggung milik Sumarni pun terlihat porak poranda. Dindingnya hancur, lemari ambruk, kaca pecah, meja terbelah dua, lampu dan kipas angin dirusak.Demikian pula dengan dapur dan kamar tidur tak luput dari sasaran kemarahan aparat TNI yang berpolah bak preman itu."Saya sangat takut dan lompat dari rumah panggung setinggi 3 meter. Lalu saya bersembunyi," ujar Sumarni yang tengah mengandung 9 bulan ini.Menurut Sumarni, 18 karung beras dari Bulog untuk warga miskin pun raib. "Ada 59 karung beras, tetapi kini tinggal 41 karung. Saya tidak tahu raib ke mana," kata dia.Tidak hanya Sumarni yang menjadi korban. 81 Rumah warga lainnya pun terlihat rusak. Kaca-kaca pecah berantakan. Beberapa barang berharga warga dijarah, antara lain 100 liter bensin, rokok dan sebagainya.Seperti diberitakan, aksi penyerangan bermula saat 2 anggota Yonif 700 Raider yakni Pratu Haeruddin dan Pratu Sirajuddin mengendarai motor hendak berlibur di kampung halamannya di Jeneponto pada Sabtu, 26 November 2005. Mereka menabrak bagian belakang mobil Kijang Innova milik Lurah Pantai Bahari, Syaeful Kraeng Moncong. Kedua personel TNI ini mencoba berdamai.Tidak ditemui kata sepakat, kedua anggota TNI ini lantas dikeroyok warga. Saat itu terlihat Kepala Desa Karama Rustam yang diduga mengerahkan beberapa warga untuk mengeroyok anggota TNI tersebut.Kesal diamuk massa, anggota Yonif 700 Rider dkk dengan mengendarai 3 mobil balas dendam pada Selasa (29/11/2005) pukul 01.00 Wita. (aan/)