Politikus PDIP Nilai Banyak Menteri Salah Posisi, KSP: Beri Waktu untuk Kerja

Politikus PDIP Nilai Banyak Menteri Salah Posisi, KSP: Beri Waktu untuk Kerja

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 08 Feb 2020 20:17 WIB
Donny Gahral
Donny Gahral (Alfons/detikcom)
Jakarta -

Anggota DPR Komisi I dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon menilai banyak menteri di Kabinet Indonesia Maju yang ditempatkan di bidang yang tak sesuai. Pihak Istana meminta semua pihak memberikan waktu agar para menteri fokus bekerja.

"Ya saya kira banyak yang memiliki pendapat tentang kabinet Pak Jokowi sekarang, tapi sekali lagi semuanya dikembalikan lagi kepada prerogatif Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Pada akhirnya ya beliau yang akan memutuskan. Tapi, kalau boleh berpendapat, 100 hari waktu yang terlalu singkat untuk menilai siapa kompeten atau tidak kompeten dalam kabinet Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf, beri waktulah. Dan saya kira semua bekerja dengan keras, dengan kapasitas masing-masing untuk membangun negara ini lebih baik," kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian, kepada wartawan, Sabtu (8/2/2020).



Donny mengatakan semua orang boleh memberikan masukan dalam sebuah negara demokrasi. Masukan itu, kata Donny, dikembalikan lagi kepada Presiden Jokowi, yang mempunyai hak prerogatif dalam menentukan menteri.

"Itu saya kira seluruh masukan-evaluasi, apa pun itu, harus dikembalikan kepada kewenangan Presiden karena kita nggak bisa mengambil alih itu. Di negara demokrasi, semua orang boleh berpendapat tentang apa pun, termasuk kinerja kabinet," ujar dia.



Kritik Effendi terhadap 100 hari masa pemerintahan Presiden Jokowi disampaikan dalam diskusi di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2). Effendi awalnya berbicara tentang capaian Jokowi dalam menciptakan stabilitas politik.

"Pertanyaannya sekarang apakah modal tadi sudah dimanfaatkan optimal? Nah, ini kembali lagi pada susunan kru di kapal Pak Jokowi. Kita lihat susunan kabinet ini tidak dream team juga, ada political of appointee, kontraktor politik, ada orang yang nggak ada urusannya tapi posisinya di situ," kata Effendi.

Effendi mengatakan banyak hal yang ingin dicapai oleh Jokowi terhambat karena menteri yang tidak sesuai penempatan. Dia juga menyebut Jokowi terus menoleransi ini.

Salah satu menteri yang disoroti Effendi adalah Menteri Pariwisata Wishnutama serta Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kita lihat para awak yang membawahi bidang-bidang kementerian yang dimaksud kan apa iya sesuai dengan yang diharapkan? Kan tidak, bagaimana Menteri Pariwisata sudah sekian bulan nggak ada programnya. Ini contoh. Menteri yang lain sama, menteri investasi mana mau berinvestasi menarik," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads