Pemerintah China menjemput 61 warganya yang berada di Bali. Sebanyak 61 WN China itu diterbangkan dengan menggunakan pesawat Eastern Airlines Boeing 737 seri 800 dengan registrasi B486 nomor penerbangan CS 700.
Pesawat yang menjemput ini mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, pukul 12.20 Wita, Sabtu (8/2/2020). Pesawat itu kemudian terbang ke China pada pukul 14.10 Wita.
"Evakuasi pemulangan warga yang di Bali ini berjalan lancar dan sukses. Eastern sudah datang, Boeing 737 seri 800, dengan registrasi pesawat B 486 dengan nomor CS 700. Penumpang yang dibawa 61 orang," kata Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Elfi Amir kepada wartawan saat jumpa pers, Sabtu (8/2/2020).
Sementara itu, sesuai dengan peraturan yang sudah disetujui, pilot, termasuk tenaga medis dari China, tidak turun ke terminal. Pesawat juga diparkir ke terminal selatan, tidak bercampur dengan maskapai lain.
"Sesuai dengan rapat teknis sebelumnya bahwasanya pilot tidak turun ke terminal maupun nginap termasuk medis dari China," turur Elvi.
![]() |
Selain itu, pesawat dari China itu berisi 12 kru, termasuk tenaga medis. Penerbangan pesawat tersebut direct Denpasar-Guangzou kemudian Denpasar-Wuhan.
"Awak pesawat jumlahnya 16 orang karena 2 crew set termasuk tenaga medis ada 12 kru. Pesawat rute dari Guangzou direct Denpasar dari Denpasar ke Wuhan jam 14.10 Wita," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "WNI Kena Corona di Singapura, Kemenkes: Masak Mau Dikasih ke Kita?"
61 WN China Dipastikan Sehat
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lucky Tjahjono menyatakan 61 WN China yang dipulangkan itu dipastikan sehat. Mereka sudah melalui pengecekan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan juga dicek melalui thermal scanner.
"Untuk penumpang dari Bali kan penumpang sehat. Jadi kami hanya cek suhu. Semua clear tadi, tidak ada yang demam, tidak ada keluhan batuk, tidak keluhan sesak napas. Jadi setelah diperiksa di ruang tunggu, clear 61 penumpang sehat," kata Lucky kepada wartawan saat jumpa pers.
Selain itu, pihak KKP menyemprotkan disinfektan terhadap pesawat China. Penyemprotan dilakukan di ruang kabin pesawat hingga ruang kargo.
"Ya, disemprot disinfektan di dalam ruangan kabin maupun ruang kargo kita semprot semua," tuturnya.
Saat mendarat, kru beserta pilot dari pesawat China tidak diizinkan turun ke terminal, hanya sampai tangga pesawat. Kru juga diharuskan mengenakan APD lengkap.
"Proses ke karantina kesehatan karena ini pesawat dari negara yang terinfeksi sumbernya. Pertama pesawat ada di area karantina, jadi khusus. Kedua krunya pun tidak boleh turun. Lalu tadi saya lihat juga memakai APD. Dokternya pun pakai," jelas Lucky.