BPJS Kesehatan memberikan peningkatan terhadap kualitas pelayanan yang diterima oleh seluruh peserta JKN-KIS. Kemudahan yang dilakukan salah satunya dalam prosedur pelayanan cuci darah atau hemodialisis dengan sistem fingerprint.
Melalui prosedur tersebut peserta JKN-KIS kini tidak perlu lagi harus selalu kembali ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mengurus surat rujukan, sehingga administrasi yang dilakukan peserta bisa berjalan dengan cepat.
Kani salah satu peserta JKN-KIS yang telah rutin selama 4 tahun menuturkan, pembaruan prosedur tersebut memberikan manfaat yang baik dalam proses pelayanan sehingga dapat memangkas waktu administrasi. Hanya dengan finger print semuanya beres.
"Sampai dengan saat ini kira-kira sudah 4 tahun saya rutin cuci darah di rumah sakit, 2 kali tiap minggunya. Jika tidak ada program JKN-KIS, berapa biaya yang sudah saya keluarkan selama 4 tahun belakangan ini, sudah pasti saya tidak sanggup membayar biayanya," ujar Kani dalam keterangan tertulis BPJS Kesehatan, Sabtu (8/2/2020).
"Terlebih pelayanannya juga semakin dimudahkan, saya tidak perlu bolak balik ke puskesmas untuk mengurus surat rujukan. Saya tinggal datang ke rumah sakit tempat di mana saya menerima pelayanan cuci darah, petugas akan meminta saya melakukan finger print, selanjut kita siap untuk dilayani," imbuhnya.
Penerapan sistem finger print dilakukan dalam rangka simplikasi administrasi yang harus dijalani oleh peserta JKN-KIS. Sehingga proses verifikasi data peserta yang memanfaatkan layanan cuci darah akan jadi lebih mudah tanpa harus merepotkan peserta yang dulunya harus selalu memperbarui rujukannya setiap 3 bulan sekali.
Selaras dengan hal tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banjarmasin Tutus Novita Dewi menjelaskan, pada tahun 2020 BPJS Kesehatan giat melakukan supervisi ke rumah sakit mitra BPJS Kesehatan untuk memastikan komitmennya memberikan pelayanan kesehatan yang semakin baik kepada peserta.
"Kami telah melakukan sosialisasi serta menyampaikan komitmen bersama dengan PERSI terhadap peningkatan pelayanan terhadap peserta. Salah satunya adalah simplifikasi administrasi melalui finger print ini. Tentunya implementasi ini tidak hanya memudahkan bagi peserta saja, rumah sakit pun akan jadi lebih mudah memberikan pelayanan yang lebih cepat karena jenis inputan yang harus diinputkan untuk menerbitkan Surat Eligibilitas Peserta (SEP) bisa diminimalisir," jelas Tutus.
Diharapkan dengan diberlakukan sistem finger print ini dapat mengurangi antrean yang ada di rumah sakit serta mengurangi tindakan fraud yakni penggunaan kartu oleh peserta yang tidak berhak.
Sebagai informasi untuk wilayah kerja Cabang Banjarmasin, beberapa rumah sakit yang menyediakan pelayanan cuci darah yakni RSUD Ulin Banjarmasin, RSU Islam Banjarmasin, RSU Sari Mulia Banjarmasin, RS Bhayangkara Tingkat III Banjarmasin, RSUD Idaman Banjarbaru, Klinik Utama Nirwana Banjarbaru, RS Pelita Insani Martapura, RSUD Ratu Zalecha Martapura, RSUD H. Andi Abdurrahman Noor Tanah Bumbu dan RSUD Kotabaru.
Simak Video "Prabowo Sebut Selang Cuci Darah Digunakan 40 Kali, Ini Penjelasan RSCM"