Tepat 46 tahun lalu, Tentara Pembebasan Symbionese (SLA) yang berbasis di California, Amerika Serikat mengumumkan bertanggungjawab atas penculikan Patricia Campbell Hearst. Patricia atau Patty Hearst bukan perempuan biasa. Mahasiswi yang saat itu berusia 19 tahun adalah cucu William Randolph Hearst, taipan media di AS.
Patty diculik di apartemennya di Berkeley, California tiga hari sebelum SLA mengumumkan penculikan. SLA merupakan sebuah kelompok kecil bersenjata anti pemerintah AS. Menurut analisis Biro Investigasi Federal(FBI), grup yang dipimpin Donald DeFreeze ini sengaja menculik Patty untuk menyita perhatian publik.
Patty adalah sosok yang tepat untuk kepentingan itu. Perempuan yang lahir pada 1954 ini berasal dari keluarga kaya dan punya kekuatan karena menguasai media. Rencana SLA berjalan dan bekerja dengan baik. Penculikan itu mengagetkan seluruh Amerika Serikat dan kisahnya jadi berita utama hampir di semua media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
FBI mengerahkan agennya dalam misi pencarian Patty. Institusi ini juga menyebut misi itu merupakan salah satu operasi terbesar yang pernah dilakukan.
Ternyata, SLA memiliki banyak rencana untuk Patty. Selain meminta tebusan jutaan dolar dalam bentuk makanan untuk dibagikan ke orang-orang miskin, pada saat yang sama kelompok ini mencuci otak tawanannya itu. Selama masa penyekapan matanya ditutup. Patty juga berulang kali dilecehkan dan diperkosa.
Benar saja setelah hampir dua bulan disekap, dalam rekaman yang dirilis SLA, Patty mengatakan bergabung dengan perjuangan SLA untuk membebaskan orang miskin dan tertindas. The New York Times memberitakan Patty juga mengganti namanya jadi Tania. Tania adalah nama kecil Tamara Burke, aktivis komunis di Argentina yang bergerilya bersama Che Guevara.
Bersama DeFreeze, Patty melakukan sejumlah aksi perampokan bersenjata di sebuah bank di San Francisco dan toko di Los Angeles. Dalam rekaman Patty terlihat menenteng senjata otomatis. Aksi kelompok ini tak lama. Pada 17 Mei 1974, DeFreeze tewas dalam sebuah kontak senjata dengan polisi di Los Angeles.
![]() |
Patty dan anggota SLA yang lain berhasil kabur. Untuk menghindari kejaran, mereka berpindah-pindah tempat tinggal mulai dari New York sampai Pennsylvania. Jelang akhir 1975 Patty dan kawannya kembali ke San Francisco. FBI yang sudah mengincar langsung menangkapnya.
Anak dari Randolph Apperson Hearst, pemilik San Francisco Examiner ini kemudian diadili dan dinyatakan bersalah atas aksi perampokan bank dan penggunaan senjata api. Pengacaranya, F. Lee Bailey, membuat pembelaan dengan argumen Patty merupakan korban "persuasi yang memaksa" dan kebrutalan.
Namun jaksa penuntut memberi analisis, Patty adalah perempuan muda kaya yang bosan akan kemapanan dan tergoda melakukan kekerasan. Penuntut juga mempertanyakan mengapa Patty tidak berusaha lepas dari kelompok itu saat pimpinannya DeFreeze tewas.
Di ujung masa persidangan, Patty akhirnya divonis tujuh tahun penjara untuk kesalahannya. Namun baru menjalani hukuman selama tiga tahun, Presiden AS Jimmy Carter memberikan remisi. Presiden Bill Clinton kemudian memberi maaf pada Januari 2001. Situs resmi FBI sendiri menyatakan Patty merupakan salah satu kasus teraneh yang pernah ditangani dalam sejarah.