Jakarta - Rencana Badan Intelijen Negara (BIN) untuk menyusup ke kelompok-kelompok Islam radikal guna mencegah terorisme bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. Rencana ini juga bisa menimbulkan rasa saling curiga di masyarakat.Pandangan ini disampaikan Koordinator Kontras Usman Hamid menanggapi pernyataan Kepala BIN Syamsir Siregar bahwa BIN tidak segan-segan menyusup ke dalam kelompok-kelompok Islam radikal untuk melumpuhkan aksi terorisme. "Ini bisa menimbulkan keresahan di masyarakat, terutama yang merasa terancam akibat pernyataan itu," kata Usman Hamid dalam jumpa pers di kantor Kontras, Jl. Mendut, Menteng, Selasa (29/11/2005).Usman juga menyayangkan pernyataan Syamsir yang mengungkapkan rencana aparatnya menyusup ke kelompok-kelompok radikal. "Seharusnya seperti itu tidak perlu disebut karena intelijen kerjanya tertutup," tukasnya.Selama ini, lanjut Usman, pemerintah tidak pernah menjelaskan apa yang dimaksud Islam radikal, pesantren radikal, kelompok luar, dan lain-lain. Karena itu, rencana BIN untuk menyusup ke kelompok-kelompok Islam radikal ini akan menimbulkan saling kecurigaan di masyarakat."Seharusnya pemerintah lebih mengembangkan toleransi kehidupan beragama. Langkah ini justru akan kontraproduktif karena teror selama ini identik dengan ketidakadilan," demikian Usman Hamid.
(gtp/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini