Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI membuka kemungkinan memanggil anggota DPR Andre Rosiade. Ini terkait kontroversi Andre Rosiade ikut penggerebekan dan isu penjebakan PSK di salah satu hotel di Padang, Sumatera Barat.
Wakil Ketua MKD DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan mengatakan pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan masyarakat soal Andre Rosiade. Namun, Trimedya mengatakan MKD DPR berhak menjemput bola atas suatu peristiwa yang menyangkut kehormatan anggota Dewan.
"Nanti kita cek dulu. Kita ini kan (kontroversi penggerebekan PSK) baru hari ini tuh rame kan, nanti kita cek dulu. Bisa aja MKD jemput bola panggil yang bersangkutan karena di dalam tata beracara juga dimungkinkan dan harus responsif terhadap iisu-isu yang muncul di masyarakat menyangkut kehormatan anggota Dewan," kata Trimedya saat dihubungi wartawan, Rabu (5/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trimedya menyebut pemanggilan Andre Rosiade belum terjadwal dan masih merupakan opsi yang harus dibicarakan bersama pimpinan MKD DPR lainnya. Jika memang dirasa perlu, Andre Rosiade bakal dimintai keterangan.
"Nanti ketiga coba kita komunikasi sama pimpinan yang lain, kalau seandainya kita menganggap perlu Andre Rosiade kita panggil ke MKD untuk mengklarifikasi apa sebenarnya yang muncul di pers," sebut Trimedya.
Bagi Trimedya, anggota Dewan punya fungsi melakukan pengawasan. Fungsi itu menurutnya juga berlaku bagi Andre Rosiade dalam kasus penggerebekan PSK di Kota Padang, namun tentu dengan sejumlah catatan yang harus diperhatikan.
"Sebenarnya kan kalau membersihkan... fungsi DPR kan 3, salah satu pengawasan. Pengawasan itu kan dalam konteks aparat penegak hukum sudah bekerja nggak sesuai dengan tupoksinya. Walaupun beliau bukan di Komisi III ya dalam fungsi pengawasan ya dia berhak juga mengawasi," sebut Trimedya.
PSK dan muncikari prostitusi online yang digerebek polisi bersama Andre Rosiade sudah ditetapkan jadi tersangka. Namun, ramai diperbincangkan isu penjebakan oleh Andre Rosiade. Andre telah menepis melakukan penjebakan. Anggota Komisi VI DPR itu menegaskan dia menindaklanjuti laporan dari masyarakat.
"Jadi gini, masyarakat itu melaporkan kepada saya untuk membuktikan, saya bilang mana buktinya, dan polisi juga hadir saat melakukan itu, ya sudah kita buktikan. Masyarakat yang memesan, bukan saya yang memesan, masyarakat yang hadir di situ yang memesan, dan masyarakat itu yang menunggu di dalam kamar," kata Andre kepada wartawan.
Simak Video "Diiming-imingi Gaji Besar, 3 ABG Bandung Dijadikan PSK!"
(gbr/fjp)