Duta Besar (Dubes) Pakistan untuk Indonesia, Abdul Salik Khan, menemui Menko Polhukam Mahfud Md. Abdul mengaku mengajak Mahfud untuk berkomitmen lebih membawa perdamaian bagi kedua negara yang memiliki komunitas Muslim sebagai mayoritas.
"Kami ingin dua populasi Muslim terbesar di dunia ini sehingga kami percaya bahwa kerja sama antara kedua negara akan meningkat, tidak hanya pada Muslim tetapi juga menyatukan kedua negara untuk melihat komunitas Muslim lain seperti Palestina, Myanmar, dan tentu saja di Kashmir ini kami ingin dukungan," ucap Abdul di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Hal itu disampaikan Abdul usai bertemu Mahfud selama kurang lebih 1 jam. Lantas Abdul turut berharap Mahfud dapat berkunjung ke Pakistan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami telah mengundang Menteri Koordinator (Mahfud) untuk mengunjungi Pakistan untuk memperkuat hubungan bilateral antara Pakistan dan Indonesia. Kami berharap kunjungan ini akan segera diadakan untuk kenyamanan kedua belah pihak," sambungnya.
Simak Video "Soal Nasib 600 WNI Eks ISIS, Dipulangkan atau Tidak?"
Abdul juga menyampaikan kebahagiaannya dapat bertemu Mahfud hari ini. Dia berharap hubungan antara dua negara dapat semakin erat.
"Saya sangat senang bertemu dengan Menteri Koordinator Mahfud hari ini. Pertemuan ini berfokus pada hubungan bilateral. Kedua negara memiliki hubungan bilateral yang sangat baik, kami tidak hanya menikmati hubungan bilateral tetapi juga hubungan persahabatan dengan Indonesia. Saya datang ke sini hari ini untuk menyampaikan pesan kepemimpinan Pakistan kepada kepemimpinan Indonesia. Pakistan adalah negara yang damai, " ujarnya.
"Kami menginginkan perdamaian di semua wilayah, kami menginginkan perdamaian di dalam tetangga, kami menginginkan perdamaian dengan dunia dan kami menganggap Indonesia sebagai salah satu populasi Muslim yang paling penting dan tertinggi di dunia diikuti Pakistan, dan kami ingin semua hubungan diperkuat di tahun-tahun mendatang termasuk hubungan perdagangan dan ekonomi," imbuh Abdul.