Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Prof. Syahabuddin mengatakan tantangan tugas Kementerian Sosial dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial, tidaklah mudah. Apalagi dalam hal menurunkan angka kemiskinan.
"Tanpa alumni Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) saya yakin Kemensos tidak bisa berbuat banyak. Saya harap juga terus bangun komunikasi dengan Kemensos, karena sejatinya Poltekesos ini adalah anak kandung dari Kemensos itu sendiri," kata Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S), Prof. Syahabuddin dalam keterangan tertulis, Selasa (4/2/2020).
![]() |
Orang nomor satu di BP3S ini juga menyampaikan salam dari Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara yang tidak bisa hadir dalam acara Dies Natalis Poktekesos ke-55.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau sampaikan permohonan maaf kepada para mahasiswa Poltekesos, karena beliau harus mendampingi Presiden di Bogor. Sehingga tidak bisa hadir di tengah-tengah kita hari ini," ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada segenap civitas akademika Poltekesos agar terus mempertajam kemampuan memecahkan masalah dan merebut peluang di dunia kerja.
"Ke depan Mensos menghendaki adanya pola pembibitan dari pengembangan kampus Poltekesos ini. Arahan dari Mensos agar Poltekesos ke depan menjadi Sekolah Kedinasan. Mahasiswa yang berprestasi bisa langsung menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kemensos," ucapnya.
![]() |
Terkait dengan sosialisasi UU No. 14 Tahun 2019 tentang Pekerja Sosial (Peksos), Syahabuddin menyatakan, bahwa UU Peksos wajib diketahui oleh seluruh praktisi peksos termasuk diketahui oleh alumni sekolah-sekolah Perguruan Tinggi jurusan kesejahteraan sosial yang ada di indonesia.
"Kita terus melakukan Komunikasi dengan seluruh universitas yang ada Prodi Kesejahteraan Sosialnya, hari ini di Bandung ini juga melalui Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial dilakukan pertemuan dengan seluruh Rektor dan Kepala Prodi Kesejahteraan Sosial," pungkasnya.
(mul/mpr)