Hubungan NasDem dan PKS makin lengket setelah kedua pucuk pimpinan partai bertemu beberapa kali. Apakah hal tersebut menjadi cerminan sikap politik NasDem terkait cawagub DKI?
"Mekanisme di NasDem itu mekanisme bottom up (dari bawah ke atas). Termasuk misalnya dari DKI," kata Sekjen NasDem Johnny G Plate di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Ia menjawab pertanyaan apakah dalam pertemuan di DPP NasDem, PKS meminta agar cawagubnya didukung.
Johnny menyebut DPP masih menunggu masukan dari NasDem DKI. PKS diketahui beberapa waktu lalu bertandang ke DPP NasDem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah, itu kami mesti menunggu yang dari NasDem DKI yang mengusulkan, karena proses politiknya ada di DKI," sebut Johnny.
Tonton video Sandi Usul Ada Debat Publik di Pemilihan Cawagub DKI:
Soal pertemuan terakhir di DPP NasDem, Johnny mengatakan pertemuan itu untuk memperkuat hubungan politik. NasDem, menurut Johnny, tidak mengenal istilah oposisi.
"Dengan kesadaran konsolidasi politik itu, NasDem bertemu dengan PKS untuk melakukan konsolidasi politik, untuk memperkuat, kita konsolidasi politik," kata," tutur Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Diberitakan sebelumnya, PKS mengakui mengenai cawagub DKI dibahas dalam pertemuan di DPP NasDem pada Rabu (29/1). PKS mengaku hanya ingin mengenalkan cawagubnya, Nurmasyah Lubis, ke NasDem.
"PKS mengajukan Nurmansyah Lubis dengan sepenuh hati. Bukan cuma punya kapasitas, tapi juga integritas," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dihubungi, Jumat (31/1).
"Pertemuan dengan NasDem di antara satu upaya yang kita lakukan untuk mencari kesamaan. Tiap partai independen. Dan PKS ingin mengenalkan cawagubnya dengan optimal kepada semua partai di DKI," imbuhnya.