Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno setuju dengan adanya debat atau uji kelayakan bagi dua calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta. Meski setuju diadakan, Sandiaga menilai debat cawagub DKI jangan sampai membuat molor pemilihan cawagub DKI.
"Ya tentunya sosialisasi itu penting ya dan saya yakin ada uji publik, debat, itu harus digagas. Tapi jangan sampai ini malah menjadi ajang yang berlarut-larut, tapi cepat sosialisasikan time table-nya seperti apa, kapan paripurnanya, sebelum itu bisa diisi diskusi publik, dengan debat kalau bisa," kata Sandiaga di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Sandiaga menilai gagasan diadakannya uji kelayakan cawagub DKI cukup menarik. Sebab, dengan adanya uji kelayakan atau debat, warga Jakarta dapat kesempatan mengenal calon pemimpinnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini kan menarik kalau misalnya kita masyarakat dapat kesempatan untuk melihat sosok dari dua calon wakil gubernur ini," ujar eks Wagub DKI Jakarta tersebut.
Simak Video "Sandi Usul Ada Debat Publik di Pemilihan Cawagub DKI"
Sandiaga pun menilai debat cawagub harus dilakukan secara terbuka. Debat terbuka diharapkan dapat mengundang akademisi hingga aktivis dari berbagai bidang.
"Saya kira harus dibuka kepada publik, kalau fit and proper test itu kan tertutup. Kalau debat itu bisa terbuka dan bisa diajak akademisi, para pegiat lingkungan, pegiat transportasi, pegiat tentang polusi udara, dan sebagainya untuk disampaikan cawagub ini pandangan-pandangan mereka," ucap Sandi.
"Tapi yang kita butuhkan segera mereka untuk bekerja, terpilih dan bekerja," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD DKI Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi mengusulkan agar uji kelayakan atau fit and proper test untuk cawagub DKI Jakarta tetap ada. PKS juga mengusulkan uji kelayakan disiarkan secara langsung di media massa.
"Saya kan mendorong ada fit and proper test terbuka," kata Suhaimi saat dihubungi, Sabtu (1/1).